NGAWI, BANGSAONLINE.com - Ratusan hektare lahan sawah di Kabupaten Ngawi yang terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo, tidak tercover asuransi usaha tani padi (AUTP).
Hal itu disebabkan para petani belum mengikuti program jaminan dari pemerintah tersebut.
Baca Juga: Bengawan Solo Meluap, Akibatkan 17 Desa di Ngawi Terendam Banjir
"AUTP berlaku dalam satu musim. Di musim tanam pertama tahun ini tidak ada yang ikut AUTP," jelas M. Hasan Zunairi, Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPKP) Kabupaten Ngawi, Rabu (22/1/2025).
(M. Hasan Zunairi)
Kendati begitu, DPKP saat ini tengah mendata para petani yang terdampak banjir. Para petani akan mendapatkan bantuan benih apabila tanaman mereka rusak akibat terendam air.
Baca Juga: Babinsa Koramil 0805 Karangjati Ngawi bantu Petani Berantas Hama Tikus
"Akan kami usulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan benih tanaman padi maupun jagung," katanya.
Ia menyampaikan, total ada 372 hektare lahan sawah yang terendam banjir. Ratusan hektare sawah itu tersebar di 7 kecamatan.
"Banjir menggenangi area pertanaman padi dan jagung," ucap Hasan.
Baca Juga: Lagi, Jebakan Tikus di Ngawi Telan Korban, Kali ini Pencari Belut
Sakadar informasi, program AUTP merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberikan jaminan berupa ganti rugi bagi petani apabila terjadi hal-hal yang menyebabkan gagal panen. Seperti terdampak banjir. (nal/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News