Nenek Suja’i, Janda Miskin dan Lumpuh di Situbondo yang Bernasib Sama dengan nenek Jamaliyah

Nenek Suja’i, Janda Miskin dan Lumpuh di Situbondo yang Bernasib Sama dengan nenek Jamaliyah KURUS - Nenek Suja’i, hanya bisa tergeletak di dalam gubuk reotnya dan luput dari perhatian pemerintah. foto: hadi prayitno/BANGSAONLINE

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Nasib malang tidak hanya dirasakan Jamaliyah, si janda miskin dan lumpuh yang tak tersentuh bantuan pemerintah. Di Dusun Nangkaan RT 1 RW 2 Desa Paowan Kecamatan Panarukan, nenek Suja’i (80) janda renta yang juga lumpuh dan miskin harus menjalani hidup sangat memprihatinkan. Janda malang sebatang kara ini hanya bisa tergolek di lantai gubuknya berukuran sekitar 2,5 meter persegi dengan dinding dari anyaman bambu yang sudah berlubang di beberapa bagiannya.

Sama seperti Jamaliyah, Suja’i juga hanya mengandalkan uluran tangan warga untuk sekedar menyambung hidup, karena selama dua tahun terakhir tidak mendapat bantuan dari pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pusat.

Baca Juga: Polres Situbondo Ringkus 2 Pengedar Ratusan Pil Trex

“Kalau (hidup) sebatang karanya sudah sekitar 15 tahun. Dulu pernah dapat BLT, setelah tiga kali BLT-nya kata petugasnya terhapus dari pusat. Saya sudah ngajukan lagi ke Desa tapi tidak dapat konfirmasi. Jadi sudah tidak dapat BLT lagi sejak dua tahun lalu,” kata Retno Farida, tetangga salah seorang tetangga yang masih peduli terhadap keberadaan nenk Suja’i, siang tadi (21/9).

Selain tak dapat BLT, menurut Farida, selama ini belum pernah ada pejabat pemerintah yang datang meski untuk sekedar memberikan santunan. “Gak pernah, tidak pernah ada,” lanjut Farida.

Farida berkisah, sebelum lumpuh sekitar 6 bulan lalu lantaran mengalami kecelakaan, nenek Suja’i biasanya membantu para teangga seperti membersihkan kandang sapi. Nenek renta ini biasanya mendapat upah sekitar Rp 2 ribu dan biasa digunakannya untuk membeli sirih untuk dikunyah. Saat itu menurut Farida ingatan nenek Suja’i masih normal. Namun setelah mengalami kecelakaan, ingatannya juga terganggu.

Baca Juga: Gelar Demo, Massa Aksi Desak KPK Tangkap Bupati Situbondo

Sementara, Ketua Forum Komunikasi Peduli Asih (FKPA) , Jauhari mengatakan, nenek Suja’i dengan kondisinya yang memprihatinkan seharusnya dipelihara oleh Negara. Menurutnya, FKPA sudah menemukan 8 orang dengan nasib yang tak jauh beda dengan nenek Jamaliyah dan nenek Suja’i hanya di satu kecamatan, yakni Keamatan Panarukan.

Untuk itu Jauhari berencana mengajukan di Kabupaten dibangun panti jompo sehingga warga yang mengalami nasib sama dengan dua nenek tersebut dapat dibantu dan ditanggung oleh Negara. (Baca juga: Jamaliyah, Janda Miskin dan Lumpuh di yang tak Tersentuh Bantuan Pemerintah)

“Saya kira nenek ini sudah layak untuk dipelihara oleh Negara. Kami akan mengajukan agar dibangun panti jompo di kabupaten sehingga bias menampung orang-orang yang bernasib kurang beruntung seperti yang dialami nenek Jamaliyah dan nenek Suja’i ini,” tandas Jauhari, siang tadi (21/9). (had)

Baca Juga: Klarifikasi 2 Kiai soal Korupsi Bupati Situbondo: Tidak Ada Penggeledahan KPK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pasangan Edi Hadiyanto Daftar Bacakada Situbondo ke PPP':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO