SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur mengharapkan, semua binatang kurban yang dijual memiliki sertifikat. Artinya, binatang kurban yang sudah bersertifikat sudah memenuhi standar teknis karena sudah diperiksa dokter hewan atau petugas peternakan yang ditunjuk.
"Dengan adanya sertifikat itu, menunjukkan hewan sehat, pasti akan mendapatkan hasil atau daging standart juga. Ini yang kita inginkan sehingga pedagang ternak qurban juga menghubungi Dinas Peternakan setempat sebelum dia memperdagangkan ternaknya di kota-kota," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim Ir Maskur MM, ketika membuka bazaar hewan kurban, di halaman Kantor Dinas Peternakan Jatim Senin (21/9).
Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada
"Ini bisa memberikan ketenangan konsumen, bahwa hewan yang dibeli dan dikurbankan, adalah ternak yang sehat," tambah dia.
Kata Maskur, ternak tidak hanya daging saja, namun juga harus ASUH, Yaitu Aman, Sehat, Utuh dan Halal. Di antaranya, tidak mengandung penyakit yang membahayakan terutama penyakit zoonosis (penyakit yang bisa menular). "Ini kan membahayakan kalau tidak dikendalikan," tandas dia.
Sementara dalam laporan tertulisnya, Ketua Panitia Bazaar drh Kusnoto, menyebut kegiatan ini dilaksanakan tanggal 19-23 September. Bazar diikuti tiga penjual sapi dan sembilan penjual kambing. "Jumlah ternak sapi yang disediakan sekitar 30 ekor dan kambing disediakan kurang lebih 250 ekor," kata dia.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Di sisi lain, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan surat edaran tentang petunjuk teknis pemilihan dan tata-cara penyembelihan hewan qurban. Juga imbauan kepada petugas di kabupaten-kota untuk melaksanakan pemeriksaan antemortem dan postmortem, dalam pelaksanaan Idul Adha tahun ini.
"Dinas Peternakan Jatim juga melaksanakan sosialisasi kepada 130 orang takmir masjid di wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik untuk memperoleh pemahaman tentang penyembelihan dan penanganan ternak dan daging kurban yang ASUH, yang memperhatikan kesehatan ternak, kesrawan (kesejahteraan hewan) dan hygiene sanitasi penanganan daging qurban, dengan nara sumber dari LPPOM MUI Jatim, Drh Wiwik bagja (PB PDHI), dan kepala dinas peternakan provinsi Jawa Timur," kata Kabid Kesmas Veteriner ini. (sby2/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News