SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Konflik tentang tuduhan Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin menyembunyikan seorang wanita di ruang kerjanya berakhir damai.
Kesepakatan ini tercapai setelah dilakukan mediasi antara Camat Asemrowo dan Ketua Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) Surabaya, Muhammad Rosuli di kantor Kecamatan Asemrowo pada Kamis (30/1/2025) malam.
Baca Juga: Pria Tua Tercebur ke Pintu Air Jagir, Petugas Gabungan Sisir Lokasi
Kesepakatan damai tersebut turut disaksikan Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, kuasa hukum Khusnul Amin, Abdul Rouf Al Makki, serta perwakilan anggota BNPM Surabaya.
Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan dan berencana mencabut laporan terkait video viral yang sempat menghebohkan publik.
Ketua BNPM Surabaya, Muhammad Rosuli, mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya karena telah memfasilitasi mediasi tersebut. Ia menilai pertemuan ini menjadi momen penting dalam mencari solusi terbaik bagi semua pihak.
Baca Juga: Saling Ejek saat Live TikTok, 6 Remaja Putri Baku Hantam di Depan Kantor Pemkot Surabaya
“Pertemuan ini sangat berarti bagi kami, terlebih karena langsung dimediasi oleh Pak Fikser. Kami ingin mencari solusi terbaik agar permasalahan ini bisa selesai dengan baik,” ujar Rosuli.
Dalam kesempatan itu, Rosuli juga meminta maaf kepada masyarakat Surabaya, khususnya kepada Camat Asemrowo dan keluarganya, atas kegaduhan yang sempat terjadi. Ia menyesalkan insiden di kantor Kecamatan Asemrowo yang berujung viral di media sosial.
“Saya secara pribadi meminta maaf kepada Pak Amin, keluarganya, dan warga Surabaya atas kegaduhan yang terjadi. Saya tegaskan bahwa narasi yang berkembang di media sosial tidak benar,” kata Rosuli.
Baca Juga: BPBD Bersiap Hadapi Cuaca Ekstrem yang Bakal Terjang Surabaya
Sementara itu, Camat Asemrowo, Khusnul Amin, kembali menegaskan bahwa tudingan yang beredar dalam video tersebut tidak berdasar. Ia menduga video itu dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan BNPM.
“Saya tegaskan bahwa tuduhan itu tidak benar. Video yang beredar adalah hasil framing dari oknum yang ingin menciptakan kegaduhan,” jelas Khusnul.
Dalam mediasi tersebut, Khusnul menerima permintaan maaf Rosuli dan menyatakan bahwa dirinya juga ingin menjaga hubungan baik dengan BNPM ke depannya.
Baca Juga: Awas! Jatim dan Surabaya Bakal Kembali Rasakan Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Agar Waspadai ini
“Saya menerima permintaan maaf Mas Rosuli, kita saling memaafkan. Apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadan, saya harap ini menjadi momentum untuk memperbaiki hubungan,” ujarnya.
Kasatpol PP Surabaya, M. Fikser, menegaskan bahwa tujuan utama mediasi ini adalah untuk mengakhiri konflik yang sempat membuat heboh masyarakat. Ia berharap ke depan tidak ada lagi kesalahpahaman yang berujung pada kegaduhan.
“Seperti yang selalu ditekankan Pak Wali Kota, jika ada masalah harus diselesaikan dengan cara baik-baik. Pemerintah kota ingin Surabaya tetap harmonis, penuh kebersamaan, dan dijauhkan dari perpecahan,” tutup Fikser. (van)
Baca Juga: KAI Daop 8 Catat Lebih dari 200 Ribu Pengguna KA saat Libur Panjang Akhir Januari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News