Santri Pesantren Kompleks Situs Ndalem Pojok Gelar Diskusi, Bahas Kemungkinan Perang Dunia Ke-3

Santri Pesantren Kompleks Situs Ndalem Pojok Gelar Diskusi, Bahas Kemungkinan Perang Dunia Ke-3 Para santri Pesantren Jati Diri Bangsa Merajut Perdamaian Nusantara sebelum menggelar diskusi. Foto: Ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Para santri Merajut Perdamaian Nusantara di Kompleks Persada Soekarno, , Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, baru saja menggelar diskusi terbuka membahas pidato Presiden Republik Indonesia, .

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyinggung kemungkinan perang dunia ke-3.

Baca Juga: Prabowo Punya Hutang Budi Politik pada Jokowi? Lunas! Ini Faktanya

Kushartono, Ketua Bidang Pendidikan dan Kajian , mengatakan bahwa inti dari diskusi tersebut adalah ingin menumbuhkan harapan dan doa agar perang dunia ke-3 tidak sampai terjadi.

"Seandainya terjadi, semoga Indonesia tidak akan terdampak oleh perang dunia," katanya.

Menurutnya, diskusi ini terselenggara atas kesadaran bernegara dan dorongan rasa cinta pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Berikan Minyak Urut dan Bunga Anggrek ke Megawati, Apa Maknanya?

Selain mencermati isi pidato Presiden RI dalam Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah, Rabu (4/12/2024) lalu, diskusi ini juga mengkaji pandangan-pandangan para pakar militer.

"Kita bukan ahli perang, kita juga bukan tentara, tapi sebagai santri yang cinta damai kan boleh kita menelaah agar jangan sampai terjadi perang dunia. Sebagaimana pesan Bapak Presiden, kita harus waspada. Nah, agar kita memiliki wawasan luas, maka diskusi digelar terbuka," ucapnya, Sabtu (1/2/2025).

Kushartono menjelaskan, diskusi tersebut juga mengkaji pandangan pakar-pakar militer seperti Jenderal TNI (Purn.) Hendro Priyono, Mantan Ketua Lemhanas Andi Wijayanto, Pakar Stategi Perang Dr. Connie, dan juga pengamat politik Internasional Margidu Wowik.

Baca Juga: Jokowi Terkunci dan Game Over, Jika Mega Bertemu Prabowo

"Sebagai bangsa Indonesia, kita pernah mengalami penderitaan akibat penjajahan lebih dari 350 tahun. Untuk itu, kalau kita sadar bernegara, kita pasti harus waspada, jangan sampai ancaman perang dunia ini terjadi, apalagi sampai menyeret Indonesia," turut Kushartono.

"Intinya, diskusi ini kita gelar atas kesadaran bernegara dan dorongan rasa cinta pada NKRI. Setelah sadar, kita wajib berdoa agar jangan terjadi perang dunia, karena perang hanya akan menyengsarakan manusia," pungkas pria yang juga Ketua Harian itu. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Soal Anggaran Menhan untuk Alutsista Rp 1.700 Triliun, Ini Komentar Kiai Asep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO