![Gelar Pelatihan untuk Kader, PDNA Surabaya Suarakan Isu Perempuan dan Anak Gelar Pelatihan untuk Kader, PDNA Surabaya Suarakan Isu Perempuan dan Anak](/images/uploads/berita/700/f6139c5d8c77854e6140a44f4f6291cb.jpg)
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PDNA atau Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Surabaya menggelar pelatihan content creator dan storytelling untuk kader-kader Nasyiah di Kota Pahlawan.
Ketua PDNA Surabaya, Talitha Shabrina El-Jihan, menyebut kemampuan menyampaikan informasi dengan konten-konten menarik ialah hal yang penting dilakukan saat ini, di mana semuanya serba digital dan cepat.
Baca Juga: Gandeng MDMC, Dinkes Kota Batu Tingkatkan Kapasitas Penanggulangan Bencana
“Nasyiah sudah seharusnya menjadi ruang informasi digital yang menarik bagi semua kalangan, terutama dalam menyuarakan isu-isu perempuan dan anak,” ujarnya saat memberi sambutan, Sabtu (15/2/2025).
Menurut dia, representasi terhadap perempuan secara umumnya, lebih menonjolkan dari sisi biologis tanpa melihat perempuan secara utuh.
Oleh karena itu, PDNA Surabaya berkomitmen untuk membangun isu positif di media massa terkait isu perempuan dan anak, khususnya daring.
Baca Juga: Pelantikan PC IMM Surabaya Periode 2024-2025 Angkat Tema Sinergitas Elaborasi
“Harapannya setelah workshop ini selesai, kader-kader Nasyiah memiliki perspektif baru dalam merespon isu-isu yang terjadi juga lebih tanggap dalam mensyiarkan dakwah lewat digital,” kata Jihan.
Dalam agenda tersebut, pihaknya menghadirkan 2 pemateri. Mereka adalah Dwi Putri Ayu Wardhani, Media Social Spesalist, yang juga sebagai perwakilan dari RBC Institute Malik Fadjar, serta Videographer dan Jurnalis, Adhek Dharma Santoso.
Baca Juga: PBNU Bela Jokowi Mati-Matian, Tambang Tak Kunjung Diberikan
Dalam paparannya, Putri menyampaikan materi tentang Rahasia Storytelling Medsos, mulai dari teknik storytelling, kunci storytelling, emotional storytelling, driven storytelling, interactive storytelling, hingga tips pengambilan video untuk storytelling yang dilanjutkan dengan praktik.
Wanita yang selama ini juga berfokus pada konten isu-isu perempuan memberikan contoh kepada peserta, dan praktik menulis storytelling secara langsung.
Menurut dia, organisasi perempuan seperti Nasyiah harus sanggup membangun isu yang positif dengan melakukan counter terhadap isu negatif, terutama kaitannya dengan perempuan dan anak.
Baca Juga: Di Pertemuan Strategis dengan Muhammadiyah, Menteri ATR/BPN Bahas Legalisasi Aset dan Pemanfaatannya
“Organisasi ini selayaknya harus bekerja keras mencerahkan publik dalam sisi perempuan dan anak melalui media massa. Ini karena upaya untuk menumbuhkan kepedulian public hanya dapat digunakan melalui teknologi komunikasi massa,” paparnya.
Utusan kader Nasyiah yang ditugaskan merupakan admin-admin pengelola media sosial dari berbagai cabang di Surabaya. Acara yang digelar di Gedung At Taawun 20 Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya itu dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai kalangan usia. (mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News