
BANGSAONLINE.com - Masa subur adalah periode dalam siklus menstruasi wanita di mana peluang untuk hamil paling tinggi.
Hal ini terjadi karena sel telur yang dilepaskan oleh ovarium siap dibuahi oleh sperma. Biasanya, masa subur terjadi sekitar 5 hari sebelum ovulasi hingga 1 hari setelah ovulasi.
Baca Juga: Mencermati Peran Nyi Ageng Serang: Seorang Pahlawan Wanita yang Hampir Terlupakan
Mengetahui masa subur sangat penting bagi wanita yang ingin merencanakan kehamilan maupun yang ingin menghindari kehamilan secara alami.
Perhitungan masa subur dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti metode kalender, suhu basal tubuh, serta perubahan lendir serviks.
Cara Menghitung Masa Subur dengan Metode Kalender
Metode kalender adalah cara paling sederhana untuk memperkirakan masa subur berdasarkan siklus menstruasi. Berikut langkah-langkahnya:
- Menentukan Siklus MenstruasiSiklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Normalnya, siklus berlangsung antara 21–35 hari, dengan rata-rata 28 hari.
- Menentukan Hari OvulasiOvulasi umumnya terjadi 14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Contoh:
- Jika siklus 28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke-14.
- Jika siklus 30 hari, ovulasi terjadi pada hari ke-16.
- Jika siklus 25 hari, ovulasi terjadi pada hari ke-11.
- Menentukan Masa SuburMasa subur terjadi 5 hari sebelum ovulasi hingga 1 hari setelah ovulasi. Contoh:
- Jika ovulasi terjadi pada hari ke-14, maka masa subur berlangsung pada hari ke-9 hingga ke-15.
- Jika ovulasi terjadi pada hari ke-16, maka masa subur berlangsung pada hari ke-11 hingga ke-17.
Metode Tambahan untuk Mengetahui Masa Subur
Baca Juga: Ajak Sepupu Edarkan Sabu, Wanita di Pacar Kembang Surabaya Diamankan Polisi
Selain metode kalender, ada beberapa cara lain untuk mengetahui masa subur dengan lebih akurat:
1. Mengamati Suhu Basal Tubuh (BBT)
Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat istirahat, yang sedikit meningkat setelah ovulasi. Cara mengukurnya:
- Gunakan termometer khusus suhu basal.
- Ukur suhu tubuh setiap pagi sebelum bangun tidur.
- Jika suhu meningkat sekitar 0,3–0,5°C selama beberapa hari, itu menandakan telah terjadi ovulasi.
2. Mengamati Lendir Serviks
Lendir serviks berubah sepanjang siklus menstruasi. Saat masa subur, lendir akan:
- Berwarna bening seperti putih telur.
- Lebih licin dan elastis.
- Memudahkan sperma mencapai sel telur.
3. Menggunakan Alat Tes Ovulasi
Alat ini dapat mendeteksi lonjakan hormon luteinizing (LH) yang terjadi sebelum ovulasi. Cara penggunaannya:
- Gunakan alat tes urin saat mendekati masa ovulasi.
- Jika hasilnya positif, ovulasi kemungkinan akan terjadi dalam 24–36 jam.
Faktor yang Mempengaruhi Masa Subur
Meskipun perhitungan kalender bisa membantu memperkirakan masa subur, beberapa faktor dapat mempengaruhi kesuburan, seperti:
- Stres: Dapat mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi.
- Pola Makan: Kekurangan nutrisi tertentu dapat mengganggu produksi hormon reproduksi.
- Berat Badan: Berat badan yang terlalu rendah atau berlebih dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
- Gangguan Hormon: Kondisi seperti PCOS atau gangguan tiroid dapat menyebabkan ovulasi tidak teratur.
Dari cara tersebut, dapat membantu anda dalam merencanakan kehamilan. Metode kalender, merupakan metode paling sederhana, namun dapat dikombinasikan dengan metode lain seperti suhu basal tubuh, perubahan lendir serviks, atau alat tes ovulasi untuk hasil yang lebih akurat. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News