
KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri mencatat kinerja Industri Jasa Keuangan di wilayah kerja OJK Kediri posisi Desember 2024 tumbuh stabil dan menunjukkan kinerja positif didukung oleh likuiditas yang memadai serta permodalan yang kuat.
Hal itu disampaikan Kepala OJK Kediri, Ismirani Saputri, dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE, Selasa (25/2/2025).
Baca Juga: Warga Padangan Kediri Temukan Mayat Perempuan Mengapung di Sungai
Menurutnya, pertumbuhan tersebut tidak hanya tercermin dari peningkatan kredit di sektor Perbankan. Tetapi juga dari peningkatan penyaluran pembiayaan di Perusahaan Pembiayaan dan peningkatan jumlah kepesertaan asuransi.
"Selain itu, juga terdapat peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID) di sektor Pasar Modal,"ucap Ismirani.
Masih menurut Ismirani, kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen juga terus diperkuat melalui beragam kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
Baca Juga: Kiai Asep Minta Pergunu Kalbar Ikut Atasi Pinjol dan Judol
Hal tersebut dilakukan, guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan.
Sektor Perbankan, lanjut Ismirani, juga menunjukkan pertumbuhan positif, baik dari sisi penyaluran kredit maupun penghimpunan dana. Kredit perbankan di wilayah OJK Kediri posisi Desember 2024 tumbuh 7,49 persen (yoy) menjadi sebesar Rp88,72 triliun yang didominasi oleh penyaluran kredit pada UMKM sebanyak 60,31 persen dari total kredit.
Masih kata Ismirani, penyaluran kredit/pembiayaan di wilayah kerja OJK Kediri masih didominasi kepada tiga sektor ekonomi utama, yaitu Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 32,06 persen, Bukan Lapangan Usaha Rumah Tangga (kepemilikan rumah, kepemilikan flat atau apartemen, kepemilikan ruko atau rukan, kepemilikan kendaraan bermotor, dan kepemilikan peralatan rumah tangga) sebesar 26,73 persen, dan Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar 17,62 persen.
Baca Juga: Suku Bunga 3 Persen, Pelaku UMKM di Jatim Bisa Kembali Nikmati Prokesra 2025
"Kualitas kredit atau pembiayaan yang disalurkan sektor perbankan masih terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,18 persen,"terang dia.
Sementara itu, lanjut dia lagi, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) posisi Desember 2024 tumbuh sebesar 4,09 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp102,56 triliun. Berdasarkan jenisnya, porsi DPK didominasi oleh tabungan dan deposito masingmasing sebesar 65,67 persen dan 25,13 persen.
"Kinerja industri BPR/BPRS yang berkantor pusat di wilayah kerja OJK Kediri berada dalam kondisi terjaga dengan permodalan yang solid tercermin pada Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 44,26 persen, tingkat ketersediaan likuiditas memadai tercermin dari cash ratio sebesar 14,70 persen dengan rasio LDR/FDR sebesar 99,44 persen,"urainya.
Baca Juga: Dukung Kesejahteraan UMKM saat Ramadhan 1446 H, Pemkot Batu Ganti CFD KWB dengan Pasar Takjil
Dijelaskan Ismirani, tingkat inklusi Pasar Modal di wilayah kerja OJK Kediri, terus menunjukkan pertumbuhan positif tercermin dari pertumbuhan jumlah Single Investor Identification (SID) yang mencapai 17,07 persen (yoy) menjadi 402.768 SID.
Pilihan instrumen investasi dalam tiga tahun terakhir masih didominasi produk reksadana sebesar 379.854 SID dengan kenaikan jumlah investor pada 2024 sebesar 16,16 persen (yoy).
"Secara akumulasi, reksadana merupakan produk investasi yang paling banyak dimiliki oleh investor di wilayah kerja OJK Kediri dengan jumlah sebanyak 379.854 investor," tandasnya. (uji/van)
Baca Juga: Kiai Asep Tegaskan Pinjol Haram Mutlak di Depan Ribuan Peserta Haul TGH Ibrahim Al-Khalidy NTB
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News