KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Belum juga disahkannya Perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2015 tampaknya akan berdampak secara luas. Selain tidak bisa terserapnya anggaran dan mandeknya sejumlah kegiatan di lingkungan Pemerintah Kota Kediri, honor 1300 guru madrasah diniyah (Madin) dan guru minggu di bawah naungan dinas pendidikan teracam tidak mendapatkan honor selama tiga bulan terakhir.
Kepala Dinas Pendidikan Siswanto mengatakan, dalam PAK ini, pihaknya sudah merencanakan memberikan kenaikan honor bagi guru madin sebesar 100 persen tiap bulannya. “Jika sebelumnya para guru madin ini hanya dianggarkan 100 ribu tiap bulan, setelah PAK akan naik menjadi 200 ribu per bulannya, untuk bulan Oktober, November dan Desember,” kata Siswanto, Sabtu (26/9).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Meski pihaknya berencana menaikkan anggaran untuk honor Guru Ngaji, namun demikian, sejauh ini pihaknya belum bisa memberikan honor itu kepada para guru madin karena PAK masih belum mendapatkan persetujuan. “Kita masih menunggu, kappa PAK disahkan oleh DPRD,” ujarnya.
Pihaknya, kata Siswanto juga tidak mau berandai-andai, jika PAK tetap juga tidak disahkan maka honor tersebut tidak bisa dicairkan. “Kami tidak mau berandai-andai, harapannya secepatnya bisa dicairkan,” ujarnya. (Baca juga: P-APBD Belum Disahkan, Program Kota Kediri Terancam Macet)
Untuk diketahui, meski sudah selesai dibahas sejak akhir bulan Agustus lalu, PAK belum juga disahkan oleh Gubernur Jawa Timur. Tidak disahkannya PAK ini, disinyalir belum adanya persetujuan dari dua wakil ketua DPRD. (rif/rev)
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News