BPS Jatim Ungkap Komoditas Pemicu Deflasi pada Februari 2025

BPS Jatim Ungkap Komoditas Pemicu Deflasi pada Februari 2025 Ilustrasi. Foto: Ist

BANGSAONLINE.com Jatim mencatat deflasi sebesar 0,59 persen (month-to-month/mtm) pada Februari 2025 yang dipengaruhi turunnya beberapa harga komoditas, mulai dari tarif listrik, bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras, tomat, kacang panjang, dan cabai merah.

“Pada Februari kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi yang didorong penurunan beberapa harga komoditas,” kata Kepala Jatim, Zulkipli, Senin (3/3/2025).

Baca Juga: Sosialisasi Ground Check, Mensos Pastikan Penyaluran Bansos Akhir Maret Gunakan Data Baru

Dijelaskan olehnya, tarif listrik pada Februari mengalami deflasi hingga 25,03 persen sehingga memiliki andil terhadap deflasi secara keseluruhan sebesar 0,7 persen.

Sedangkan untuk bawang merah mengalami deflasi 16,58 persen dengan andil 0,07 persen, cabai rawit mengalami deflasi 5,92 persen dengan andil 0,03 persen, daging ayam ras deflasi 1,46 persen dengan andil 0,03 persen.

Sementara itu, tomat mengalami deflasi 12,82 persen dengan andil 0,02 persen, kacang panjang deflasi 14,96 persen dengan andil 0,01 persen sedangkan cabai merah deflasi 6,54 persen dengan andil 0,01 persen.

Baca Juga: Dosen ITS Dilantik sebagai Wakil Kepala BPS RI

Zulkipli menyebut, dengan terjadinya deflasi pada Februari maka inflasi tahun kalender Februari 2025 terhadap Desember 2024 sebesar minus 1,13 persen (year-to-date/ytd) dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Februari 2025 terhadap Februari 2024 sebesar minus 0,03 persen.

“Ini sudah terjadi dua kali deflasi yaitu Januari dan Februari 2025,” tuturnya.

Dari 11 kabupaten/kota keseluruhannya mengalami deflasi dengan tertinggi terjadi di Kediri sebesar 0,98 persen (mtm) sedangkan deflasi terendah adalah Sumenep sebesar 0,17 persen (mtm).

Baca Juga: Teken MoU dengan Forum Rektor Indonesia Jatim, Mensos Ajak Perguruan Tinggi Entaskan Kemiskinan

Untuk kota lain yaitu Banyuwangi 0,24 persen, Probolinggo 0,43 persen, Surabaya 0,53 persen, Malang 0,69 persen, Tulungagung 0,72 persen, Jember 0,76 persen, Madiun 0,78 persen, Gresik 0,8 persen, dan Bojonegoro 0,84 persen.

“Dari 38 provinsi sebanyak 33 provinsi mengalami deflasi. Jadi semua bisa melihat bahwa perkembangan-perkembangan harga sepanjang Februari memang cenderung ke arah negatif,” ucap Zulkipli. (rom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO