SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kebiasaan Tri Rismaharini terus memonitor kejadian yang ada di Surabaya saat menjabat wali kota membuatnya tidak bisa lepas dari radio Handy Talky (HT). Bahkan tidur pun, harus ada HT di sampingnya.
Kini, selepas habis masa jabatannya, dia bisa tidur tanpa HT. "Aku kalau tidur sekarang sudah enggak ngeloni HT," katanya saat ditemui wartawan di Taman Ekspresi, Jl Gentengkali, Surabaya, Selasa (29/9/2015) sore.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Perempuan yang kembali dicalonkan sebagai wali kota dalam Pilkada Surabaya 2015 ini mengaku bisa cepat beradaptasi setelah tak lagi menjabat sebagai wali kota. "Enggak ada, enggak ada post power syndrome," katanya.
Risma mengaku biasa saja. Memang, menurutnya, beban pekerjaannya sedikit berkurang. Tapi tidak berarti berhenti bekerja. "Tadi pagi resik-resik (bersih-bersih, red) rumah terus jalan-jalan. Ndelok taman ae saiki (lihat taman saja sekarang, red)," katanya.
Di Taman Ekspresi yang dibangun saat dia menjabat wali kota, Risma menyempatkan berjalan-jalan di atas batu refleksi. Karena telah menjadi warga biasa, kini dia mengaku leluasa berjalan-jalan ke taman-taman yang dia bangun.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Hanya saja, Risma mengakui, sedikit kikuk dengan pengawalan kepolisian. Sebab, sebagai bagian calon wali kota, prosedur pengawasan demikian berlaku padanya. "Bagaimana lagi, itu aturannya. Cuma aku ini tidak pernah minta pengawalan," katanya.
Pada hari yang sama, Risma juga sempat menemui relawan dan pendukungnya agar menaati aturan. Dia meminta agar para relawan tidak memasang baliho atau spanduk. "Jangan ya," ujarnya kepada pendukungnya. (ssn/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News