
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemerhati sejarah, Gilang Adiwidyah menduga salah satu batu nisan Mbah Tameng yang masuk cagar budaya di komplek makam Sunan Giri sengaja dirusak dan dicuri oleh orang tidak dikenal.
"Batu nisan Mbah Tameng yang masuk situs di komplek makam Sunan Giri diduga dirusak orang tak bertanggung Jawab dan dicuri sehingga batu nisan hilang satu," kata Gilang kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (20/3/2025).
Gilang sangat menyayangkan hilangnya batu nisan Mbah Tameng. Padahal, komplek makam Sunan Giri yang masuk situs nasional terjaga dan terpantau dalam pengawasan 24 jam setiap hari.
"Seharusnya juru pelihara (Jupel) makam komplek Sunan Giri bertanggung jawab atas masalah ini karena sesuai Undang-Undang Nomor 10 tahun 2010, yang mengatur cagar budaya telah dibantu polisi Khusus cagar budaya Gresik," tuturnya.
Ia mengungkapkan, makam Mbah Tameng menjadi banyak diketahui orang berawal dari perjalanan napak tilas mendiang KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi semasa hidupnya.
"Kiai Asrori semasa hidupnya pernah ngendikan (bilang) hendaklah sebelum ziarah ke Makam Sunan Giri, berziarah dulu ke Mbah Sunan Tameng, Syekh Grigis, karena ada 3 hal penting Ilmu karomah yang bisa didapatkan, yakni pelindung, penjaga dan penyayang," ungkap Gilang.
Gus Gilang, sapaan akrabnya menambahkan, almarhum KH.Ahmad Asrori Al Ishaqi adalah keturunan dari Sunan Giri Jalur Sunan Prapen bin Sunan Dalem bin Sunan Giri yang memiliki jutaan santri dalam wadah jemaah Manaqib dan Istiqhosah Majlis Al Khidmah. Jamaah ini tersebar di seluruh penjuru nusantara bahkan luar negeri.
"Mendengar amanah Kiai Asrori semasa hidup saya kaget dan prihatin karena hari ini salah satu maqom yang disebutkan oleh almarhum telah dirusak oleh orang tak bertanggung jawab dengan menghilangkan atau mencuri salah batu nisan di Makam Mbah Sunan Tameng tanpa berbekas," pungkasnya. (hud/van)