GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pandemi virus Corona (COVID-19) juga berdampak terhadap sektor pendapatan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik.
Kepala Disparbud Gresik, Agustin Halomoan Sinaga mengungkapkan, bahwa pendapatan sektor wisata religi turun drastis pasca tempat wisata religi ziarah Makam Kanjeng Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim ditutup. "Anjlok pendapatannya," ujar Agustin Halomoan Sinaga kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (5/5).
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono Serahkan Sertifikat Wakaf di Gresik
Menurut Sinaga, untuk pendapatan sektor wisata religi Makam Kanjeng Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrohim, Disparbud tahun ini ditarget sebesar Rp 2,250 miliar.
Target pendapatan sebesar itu hingga bulan Mei realisasinya baru Rp 317 juta atau 14,10 persen. "Sehingga, masih kurang sekira Rp 1,9 miliar lebih," paparnya.
Idealnya, lanjut Sinaga, dari target Rp 2,250 miliar, per triwulan sudah harus terealisasi Rp 400-500 juta.
Baca Juga: Juru Kunci serta Pengurus Kaum Giri Gelar Santunan untuk Ratusan Anak Yatim dan Dhuafa
Ia menjelaskan, anjloknya pendapatan tempat wisata religi tak lepas dari penutupan kadua makam tersebut, akibat wabah COVID-19. "Kami belum bisa berandai-andai target itu bisa kami penuhi atau tidak. Masih melihat perkembangan COVID-19," terangnya.
Sebab mengacu tahun sebelumnya, momentum bulan Suci Ramadhan seperti saat ini, peziarah makam Kanjeng Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim harusnya sedang ramai-ramainya.
"Sehingga, pada momentum ini pendapatan sektor wisata religi tersebut melonjak," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: DPRD Gresik Tanggapi Usulan Ranperda Pembangunan Industri Prakarsa Eksekutif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News