
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kopi robusta asal Blitar menjadi salah satu pemenang dalam acara bergengsi tingkat nasional bertajuk we kopi kolaborasi yang digelar William Edison Coffe pada Jumat (14/4/2025).
Salah satu barista dari Blitar, Ahrian Festyananda, menjadi salah satu pemenang untuk kategori robusta dengan skor 82,65.
"Ini menjadi bukti bahwa kopi asal Blitar memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan kopi dari daerah lain," ucapnya.
Dalam event itu, ia menjadi juara 3, mengalahkan puluhan peserta lain dari berbagai wilayah di Indonesia. Para juri yang berasal dari beberapa negara se-Asia Tenggara terkesan dengan cita rasa kopi robusta asal Kabupaten Blitar, metode Honey Anaerob.
Beberapa juri yang menjadi tim penilai di antaranya Bianca Biyun Zhou dari Vietnam, Gloria Soh dari Singapura dan juri kepala Johan Kwe dari Indonesia.
Riyan menjelaskan, kopi robusta yang dibawa ditanam di daerah Ampelgading, Kecamatan Selorejo. Keunikan kopi robusta dari Blitar adalah proses budidaya yang masih banyak dilakukan secara tradisional.
"Ditanam di ketinggian antara 500 hingga 700 meter di atas permukaan laut, kopi robusta Blitar tumbuh subur di tanah vulkanik yang kaya akan mineral" jelasnya. Kombinasi iklim sejuk, curah hujan yang stabil, dan kesuburan tanah membuat kualitas biji kopi dari daerah ini sangat unggul," paparnya.
"Kini, dengan semakin berkembangnya industri kopi nasional dan global, kopi robusta Blitar semakin mendapat tempat di pasar yang lebih luas. Festival kopi lokal, pelatihan petani, hingga pengolahan pasca panen yang lebih modern mulai digalakkan, demi meningkatkan nilai tambah dan daya saing kopi Blitar di kancah nasional maupun internasional," imbuhnya.
"Kopi robusta Blitar bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang cerita, tentang tanah, tradisi, dan tangan-tangan petani yang penuh dedikasi," sambungnya.
Riyan adalah salah satu Barista asal Blitar yang telah memiliki jam terbang cukup banyak. Ia adalah barista, roaster dan kini sedang mendalami prosesor kopi. (tri/mar)