TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban, Jawa Timur dinilai lamban menyerap dana Anggaran Perbelanjaan Daerah (APBD) 2015. Berdasarkan data yang dihimpun dari Disperpar Tuban, Sabtu (3/10/2015) menyebutkan, menjelang tutup tahun Disperpar hanya mampu menyerap dana APBD sebesar 60, 67 persen atau hanya Rp 19.044.693.155 dari yang disediakan oleh Pemkab sebesar Rp 31.392.572.002.
Kepala Disperpar Tuban, Farid Ahmadi ketika dikonfirmasi BANGSAONLINE.com menyatakan, dari anggaran sebesar Rp 31.392.572.002 tersebut, yang sudah diserap terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung. Di mana belanja langsung telah mencapai realisasi sebesar 52,69 persen dengan nominal Rp 10.137.918.419 dari anggaran yang tersedia sebesar Rp 19.239.956.930. Sedangkan, belanja tidak langsung sudah realisasi sekitar 73 persen atau Rp 8.906.774.736 dari jumlah anggran Rp 12.152.615.072.
Baca Juga: FKP RKPD 2026, PWI Tuban Sarankan Pemkab Maksimalkan SDM Unggul dan Tata Kelola Industrialisasi
“Insyaallah pada akhir tahun nanti selesai mas,” ujar Farid singkat saat dikonfirmasi terkait lambatnya penyerapan anggaran.
Minimnya penyerapan dana APBD itu mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRS) Kabupaten Tuban. Kalangan dewan menilai, kinerja Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) di kabupaten Tuban perlu dipertanyakan. Pasalnya, kurang dua bulan lagi tutup tahun. Tetapi, masih banyak SKPD yang belum mampu menyerap anggaran dengan baik, salah satunya Disperpar Tuban.
“Kami tidak yakin dalam kurang waktu dua bulan ini Disperpar mampu menyerap anggaran 100 persen. Memang tahun ini tidak maksimal, sehingga tahun depan program yang tidak terlaksana tidak usah dimasukkan lagi ke dalam anggaran 2016,” beber Cancoko, salah satu Anggota Komisi D DPRD Tuban. (wan/ns/rev)
Baca Juga: Kejari Fokus Usut 2 Kasus Dugaan Korupsi di Lingkungan Pemkab Tuban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News