
SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Ketua Rais Syuriah PCNU Situbondo, KH. Zainul Mu'in Husni, mempertanyakan pencoretan bantuan hibah untuk ratusan pondok pesantren yang dilakukan bupati. Menurut dia, hal tersebut dilakukan tanpa alasan yang jelas.
"Saya tidak tahu alasan sebenarnya apa," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (6/5/2025).
Apabila dengan dalih efisiensi anggaran, ia pun mempertanyakan pembelian 5 mobil dinas untuk Forkompimda senilai Rp3,9 miliar yang diloloskan.
"Itu katanya sama-sama peninggalan program Pak Karna (Bupati Situbondo sebelumnya)," katanya.
Ketua Rais Syuriah PCNU Situbondo mengaku heran soal pencoretan hibah untuk ratusan ponpes di naungan NU itu dengan dasar memperhatikan atensi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Kenapa hibah musholla dibiarkan?," ucapnya.
Pengasuh Ponpes Darun Nadwah itu menganggap pencoretan yang tebang pilih terkesan politis.
"Dicoret nggak usah bawa gubernur, kesan politis menjadi sangat kental," tuturnya.
Ia pun berharap alasan pencoretan ini tidak seperti 600 honorer yang dirumahkan, dengan alasan pemerintah pusat, ternyata dibantah Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
"Sebaiknya punya ide sendiri, disampaikan, disosialisasikan," pungkasnya. (sbi/mar)