
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka mendorong keluarga penerima manfaat (KPM) lebih berdikari dan mandiri, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial menyalurkan bantuan usaha melalui program pemberdayaan sosial ekonomi (PPSE).
Guna memastikan penyaluran berjalan lancar, Pemkot Kediri melalui Dinas Sosial melakukan monitoring penyaluran bantuan di Kantor Pos Kediri, Kamis (22/5/2025).
Paulus Luhur Budi, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, menjelaskan PPSE dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan, kepemilikan aset, dan fasilitasi akses bagi KPM yang mengelola usaha dan/atau bekerja.
Ia mengungkapkan, PPSE bertujuan mengurangi ketergantungan KPM dari bantuan sosial. Dengan demikian, KPM bisa lebih mandiri secara sosial ekonomi.
"PPSE ini menyasar KPM yang menerima program ATENSI, PKH dan/atau sembako. Melalui penyerahan bantuan ini tujuannya bisa memotivasi KPM yang lain agar nantinya juga ikut program ini dan hasilnya maksimal," ucap Paulus.
Dalam penyaluran PPSE ini, terdapat dua KPM yang menerima bantuan sebesar Rp5 juta secara tunai melalui PT Pos Indonesia. Setiap KK dapat menerima satu kali bantuan PPSE, baik untuk usaha maupun akses kerja.
Program ini diawali dengan adanya pengusulan data yang diperoleh melalui usulan dari pendamping sosial dengan rekomendasi Dinas Sosial setempat.
"Bantuan yang diberikan pemanfaatannya harus sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB). Jadi setelah mereka menerima bantuan, pendamping sosial tetap memantau perkembangannya apakah tepat sasaran. Kalau sudah klir, bisa dilepas bansos lainnya. Hal ini guna mencetak KPM lebih mandiri dan maju sesuai dengan visi Kota Kediri," imbuhnya.
Luhur berharap para KPM ke depan mandiri, bisa menghasilkan uang sendiri, bisa mendapatkan penghasilan dan seterusnya agar para penerima yang sudah dapat bantuan dapat menginspirasi KPM lainnya.
"Semoga ke depan tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah," tandasnya.
Salah satu penerima manfaat, Ulwiyatul, warga Kelurahan Pojok, mengaku memang berniat mengajukan diri pada PPSE. Menurut wanita yang sehari-harinya jualan ayam potong itu, bantuan sebesar apa pun yang diberikan tetap akan terasa kurang jika pihaknya tidak kreatif dan berusaha.
"Kalau kita terus-terusan mengharap bantuan pemerintah jadinya kita tidak bisa maju karena tidak termotivasi untuk usaha," kata dia seraya berharap melalui bantuan ini usaha yang ditekuninya dapat semakin berkembang dan maju. (uji/rev)