
BANGSAONLINE.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang sebesar 49 persen selama periode 5-20 Juni 2025 berkat program stimulus potongan harga tiket kapal hingga 50 persen.
Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, mengungkapkan bahwa pada periode tersebut jumlah tiket terjual mencapai 310.000, meningkat dibandingkan 208.000 tiket pada periode yang sama tahun 2024.
"Ya, tadi kalau kita melihat dari 5 Juni sampai 20 Juni tahun lalu (2024) dibandingkan dengan tahun ini (2025) dari 208.000 menjadi 310.000 tiket. Itu meningkat sekitar 49 persen, itu penjualan tiket," ujarnya, Jumat (20/6/2025).
BACA JUGA:
Ia menyebut peningkatan jumlah penumpang ini sebagai bukti nyata efektivitas diskon tarif angkutan laut dalam mendorong mobilitas masyarakat serta meningkatkan pemanfaatan layanan kapal Pelni.
"Ini tadi seperti saya sampaikan, 'ini libur sekolah rasa lebaran gitu'. Karena semuanya meningkat," tuturnya.
Hingga kini, Pelni mencatat penyerapan anggaran stimulus ekonomi mencapai 40 persen hanya dalam 15 hari, terhitung sejak program potongan harga diberlakukan mulai 5 Juni 2025.
Stimulus ini merupakan bagian dari kebijakan Presiden senilai Rp24 triliun, di mana Rp134 miliar dialokasikan khusus untuk Pelni demi mendukung konektivitas transportasi laut nasional.
Diskon tarif 50 persen berlaku untuk seluruh rute kapal Pelni hingga 31 Juli 2025. Dalam waktu singkat, program ini dinilai sangat efektif karena hampir setengah kuota anggaran terserap meskipun program baru berjalan seperempat durasi.
Untuk mendukung lonjakan penumpang, Pelni juga memperoleh dispensasi dari Kementerian Perhubungan untuk mengoperasikan seluruh armada kapal, dengan tingkat keterisian rata-rata mencapai 52 persen.
Meski jumlah penumpang meningkat tajam, Tri menegaskan bahwa aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan tetap menjadi prioritas utama dalam operasional Pelni.
"Safety first, selalu, keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, tiga hal utama yang selalu kami jaga," kata Direktur Utama PT Pelni.
Ia juga menambahkan, diskon tiket ini bertujuan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional serta mendorong konsumsi masyarakat melalui pergerakan orang yang merata hingga ke daerah-daerah.
Lonjakan jumlah penumpang pun diyakini turut menggerakkan roda perekonomian lokal seiring meningkatnya aktivitas perjalanan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. (rom)