
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Berita berjudul 1.237 Santri Amanatul Ummah lolos PTN & LN, 62 Santri di Kedokteran yang dimuat di HARIAN BANGSA edisi Sabtu, 21 Juni 2025, viral. Bahkan sampai hari ini (25 Juni 2025) saat berita ini ditulis, berita di halaman 1 HARIAN BANGSA itu terus menjadi perbincangan para orang tua di media sosial.
“Kok bisa sebanyak itu pada lolos semua apa ada campur tangan pondok ya karena sangat sulit mendapat beasiswa,” tulis Ibu Nahdiyah penasaran merespons koran HARIAN BANGSA yang diupload di TikTok dengan iringan shalawat.
Pertanyaan Nadiyah itu langsung dijawab oleh Moch Saichu. “Campur tangan Allah dalam setiap lantunan munajat doa, tirakat lahir batin oleh kiai (Asep), orang tua dan santri,” tulis Moch Saichu yang tampaknya wali santri.
“Masyallah bisa jadi referensi untuk putri saya yang nomor 3 dan 4 karena baru lewat di beranda. Kalau kedua kakaknya sudah ada di pondok Sulaimaniyah yang ada tahfidznya,” tulis Youra Yonico.
Ada juga orang tua yang tanya apakah di Amanatul Ummah ada yang menghafalkan Al Quran. Seorang yang terlibat dalam komentar itu menjawab ada tahfidz berprestasi.
Pantauan BANGSAONLINE Rabu, 25 Juni 2025, banyak sekali orang tua yang langsung terpikat dengan Pesantren Amanatul Ummah. Buktinya, rata-rata mereka langsung menanyakan berapa biaya mondok di Amanatul Ummah.
“Memang berapa biaya masuk Ponpes Amanatul Ummah,” tanya Mymom kepada para orang tua yang ramai berkomentar.
“Ya Allah mampukan hamba untuk memondokkaan anak di sini suatu saat nanti,” Nacaic, orang tua yang lain.
“Berapa biaya pendaftaran masuk dan SPP-nya, tolong dibantu infonya,” pinta Wahyuning999, orang tua yang lain lagi. Permintaan ini langsung dijelaskan oleh orang tua yang anaknya mondok di Amanatul Ummah.
“Bismillah dua tahun lagi putri saya masukkan di Ponpes Amanatul Ummah,” tulis Abiku, orang tua yang lain lagi.
Safira juga siap-siap untuk memondokkan anaknya di pesatren. “Masyaalah, anakku pingin sekali mondok…sekalian lanjut di Aliyahnya,” tulis Safira.
Begitu juga dengan Faridah Nabila. Ia ingin anaknnya lolos PTN dan LN.
“Masyaallah semoga anak saya pas saat waktunya bisa mengikuti jejak mereka (santri Amanatul Ummah yang lolos PTN/LN). Sekarang masih di Mts,” tulis Faridah nabila.
Orang tua Bernama Momy Ken juga sangat ingin memondokkan anaknya di Amanatul Ummah. “Semoga anakku nanti bisa mondok di Amanatul Ummah” komentar Ibu Ken.
Khaira asal Surabaya juga sangat terpikat dengan Amanatul Ummah. “Pengen anakku di sini ya Allah. Mudahkanlah rejeki kami ya Allah,” tulis Khaira sembari berdoa.
Dan masih banyak lagi komentar-komentar orang tua yang penasaran. Mereka umumnya tanya secara teknis cara memondokkan putra-putrinya ke Amanatul Ummah. Tentu juga berapa biayanya.
Tampaknya berita di HARIAN BANGSA itu tidak hanya viral tapi juga memancing rasa ingin tahu para orang tua yang ingin putra-putrinya berilmu dan berprestasi serta menjadi orang baik dan berakhlaqul karimah.
Selain itu banyak juga komentar dari orang tua yang sudah memondokkan putra-putrinya di Amanatul Ummah yang sekarang sudah diterima di berbagai perguruan tinggi negeri dan luar negeri.
“Ini pesantren memang bagus. Yang dikejar masa depan dunia dan akhirat buat anak-anak kita, cerdaslah pilih pesantren untuk anak-anak kita,” tulis Andriono Sugito.
Pondok Pesantren Amanatul Ummah didirikan dan diasuh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Kiai Asep juga putra ulama besar, KH Abdul Chalim Leuuwimunding Majalengka Jawa Barat. Yaitu salah seorang pendiri NU dan pejuang kemerdekaan RI yang pada 10 November 2023 ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden RI.
Kiai Asep juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). Kiai Asep dikenal sebagai ulama miliarder tapi dermawan.
Sementara M. Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE, yang sering meliput aktivitas Kiai Asep mengaku sering menyaksikan Kiai Asep memanjatkan doa untuk para santrinya.
“Kiai Asep sangat istiqamah mendoakan para santrinya. Bahkan Kiai Asep dalam urutan doanya, setelah mendoakan keluarganya, langsung mendoakan santrinya, lalu umat Islam yang kemudian negara dan bangsa Indonesia, dan umat mansuia seluruh dunia, ” kata Mas’ud Adnan yang juga penulis sejumlah buku Kiai Asep, antara lain Kiai Miliarder Tapi Dermawan dan Kiblat Dunia Islam dan Peradaban Dunia.
“Dan itu setiap doa, termasuk di tempat-tempat istijabah seperti di tanah suci,” tambah Mas’ud Adnan yang pada bulan suci Ramadan lalu umrah bersama Kiai Asep. (MMA)