
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik menerjunkan 54 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) sebagai pendamping pertanian dalam program 'Wirakarya Taruna Makmur'. Para mahasiswa ini diberangkatkan ke berbagai daerah di Indonesia sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung regenerasi petani.
"Langkah ini sebagai upaya nyata Petrokimia Gresik dalam mendukung program regenerasi petani di Indonesia," kata Senior Vice President (SVP) Umum Petrokimia Gresik, Waluyo Sirdjo, Selasa (1/7/2025).
Menurut dia, regenerasi petani menjadi tantangan serius di sektor pertanian. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) terus menurun, sementara pelaku utama pertanian masih didominasi oleh usia lanjut.
"Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia. Sektor ini juga memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia. Namun, regenerasi petani menjadi tantangan besar dalam keberlangsungan pertanian Indonesia," ujarnya.
"Untuk itu, Petrokimia Gresik tidak hanya berperan dalam menyediakan agroinput berkualitas, tetapi juga aktif mendorong penguatan sumber daya manusia pertanian," tuturnya menambahkan.
Lewat program ini, Petrokimia Gresik memberikan kesempatan kepada mahasiswa aktif Polbangtan untuk magang sebagai tenaga agronomis lapangan yang berperan dalam pendampingan budidaya pertanian, sekaligus mempercepat regenerasi petani muda Indonesia.
Program 'Wirakarya Taruna Makmur' pertama kali diluncurkan pada 2022 dan terus berkembang. Di Batch VII kali ini, terdapat 54 peserta yang berasal dari beberapa institusi pendidikan:
Polbangtan Malang: 23 mahasiswa
Polbangtan Yogyakarta–Magelang: 11 mahasiswa
LPP Yogyakarta: 13 mahasiswa
Polbangtan Bogor: 4 mahasiswa
Polbangtan Medan: 3 mahasiswa
"Besarnya ketertarikan mahasiswa dan banyaknya Polbangtan yang mengikuti program ini menunjukkan semakin luasnya jangkauan dan kepercayaan terhadap program ini," ucap Waluyo.
Para Taruna Makmur ini akan menjalani masa pemagangan dan mendampingi petani selama enam bulan di berbagai daerah. Mereka akan berperan sebagai field agronomist muda yang memfasilitasi adopsi teknologi pertanian dan penguatan administrasi budidaya di tingkat petani.
"Kami berharap para Taruna Makmur juga menginisiasi generasi muda Indonesia lainnya untuk berperan aktif memajukan sektor pertanian yang potensinya luar biasa besar jika dikembangkan dengan tepat," kata Waluyo. (hud/mar