Dukung Pemblokiran Game Roblox, Ning Lia Dorong Konten Digital Ramah Anak dan Edukatif

Dukung Pemblokiran Game Roblox, Ning Lia Dorong Konten Digital Ramah Anak dan Edukatif Dr. Lia Istifhama, Anggota DPD RI Dapil Jawa Timur. Foto: Lia for BANGSAONLINE.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Anggota DPD RI Dapil Jawa Timur, Lia Istifhama, memberikan tanggapan terhadap kebijakan Kementerian Komunikasi, Informatika, dan Digital (Komdigi) serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang memblokir akses game Roblox di Indonesia.

Ning Lia, sapaan akrabnya, menilai langkah ini penting demi melindungi anak-anak dari paparan konten digital yang tidak sesuai usia, sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat ekosistem permainan daring yang edukatif.

Menurutnya, Roblox memang memiliki dua sisi yang perlu dikaji secara objektif. Dari sisi positif, game ini mampu melatih kemampuan psikomotorik, kognitif, hingga kreativitas anak, karena pemain dapat merancang dunia virtual dan membuat permainan sendiri.

Perempuan yang karib disapa senator cantik tersebut juga pernah melihat sendiri putranya bermain Game Roblox itu, hingga akhirnya melarang untuk menontonnya.

"Secara konsep, Roblox bisa mengasah daya pikir, imajinasi, dan keterampilan problem solving anak. Kalau kita mem-breakdown teori kebutuhan manusia ala Maslow, di mana interaksi sosial dan kreativitas menjadi bagian dari aktualisasi diri," terang Ning Lia, Sabtu (9/8/2025).

Namun, Ning Lia menyoroti sisi negatif yang tidak bisa diabaikan, seperti keberadaan adegan kekerasan, pukulan, bahkan potensi konten pornografi yang dapat diakses tanpa filter ketat.

Ia mengingatkan, anak-anak cenderung mudah meniru perilaku yang mereka lihat, termasuk dalam permainan digital.

"Kadang awalnya bercanda, tapi karena terstimulasi secara terus-menerus, bisa berujung pada perilaku perundungan atau kekerasan di dunia nyata," ujarnya.

Selain Roblox, Ning Lia juga menyinggung maraknya konten di platform lain, seperti YouTube, yang awalnya berisi humor ringan, namun lama-kelamaan bergeser ke arah berlebihan dan tidak sehat.

"Banyak konten yang mengejar viral, tapi mengorbankan nilai edukasi. Kita harus mendorong konten digital yang sehat, mendidik, dan sesuai usia anak," tegasnya.

Ia mengajak para kreator, pendidik, dan orang tua, untuk berkolaborasi menciptakan ruang digital yang aman dan positif bagi generasi muda.

Menurutnya, pemerintah perlu memperkuat regulasi sekaligus membuka ruang bagi inovasi konten yang kreatif namun ramah anak.

"Mari jadikan teknologi sebagai sarana hiburan sekaligus pembelajaran, bukan ancaman bagi tumbuh kembang anak," pungkas Ning Lia.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melarang anak-anak SD main game Roblox. Pendekatan terbaik, tak sekadar melarang, namun juga mendampingi anak dan meningkatkan literasi digital, termasuk pada orang tua dan guru. (mdr/rev)