
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Kebun Jengkol C5 Plosoklaten, Selasa (15/07/2025).
Dalam sambutannya, ia menegaskan alokasi dana sebesar Rp1,5 triliun untuk menyerap gula petani sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan memastikan keuntungan petani.
“Jangan biarkan pengusaha gula rafinasi mengkhianati petani tebu Indonesia. Itu perintah langsung dari Presiden!” ucapnya sembari menyebut berbagai pelanggaran sudah mulai ditindak secara hukum.
Amran juga menyoroti perjuangan panjang dalam solusi permodalan dan regulasi pupuk yang kini hampir rampung. Indonesia telah mencatat stok beras tertinggi sepanjang sejarah, dan kini giliran gula masuk agenda prioritas.
“Target kita 3 tahun ke depan, Indonesia bisa swasembada white sugar. Tidak ada lagi cerita petani plasma susah pupuk, bibit, atau kredit berbunga tinggi,” katanya.
Mentan bahkan menunjuk seorang petani plasma sukses yang mampu panen hingga 236 ton per hektare sebagai bukti bahwa dukungan kebijakan dapat mendorong hasil maksimal.
Amran turut mengingatkan, Indonesia pernah menjadi produsen gula nomor dua dunia sebelum kemerdekaan. Ia menegaskan, dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan petani, kejayaan tersebut bisa diraih kembali.
“Kalau dulu kita bisa, kenapa sekarang tidak? Kuncinya: jangan menyerah, jangan minta-minta. Petani itu pejuang!,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mentan juga mengapresiasi peran pemerintah daerah yang telah membantu petani, sekaligus memaparkan sejumlah regulasi baru, yakni KUR bunga 6 persen flat, subsidi bibit Rp200 miliar, bantuan Rp1 triliun agar HPP petani terjamin, serta perbaikan regulasi pupuk ditargetkan selesai dalam dua minggu
Ia pun mengungkap masalah utama turunnya produksi disebabkan oleh ketidaksesuaian data penerima pupuk serta penyimpangan oleh oknum pengecer.
“Kepada pengecer pupuk di seluruh Indonesia yang menaikkan harga pupuk, maka izinnya akan dicabut tanpa peringatan,” tuturnya.
Sementara itu, Wagub Jatim, Emil Dardak, menyampaikan komitmennya untuk mempercepat swasembada gula nasional dan menyejahterakan petani tebu.
“Ini sudah ketiga kalinya kami bertemu langsung dengan Pak Menteri. Luar biasa dedikasi beliau,” ucapnya.
Emil menyebut, Jawa Timur sebagai penyumbang lebih dari separuh produksi gula nasional, dengan Kabupaten Kediri menjadi penghasil tebu terbesar kedua di provinsi tersebut.
“Kata-kata Bangkit Eksponensial lahir dari dialog Pak Menteri dengan petani,” imbuhnya seraya menyinggung dukungan strategis Gubernur Khofifah melalui Pergub No. 87 Tahun 2014. (uji/mar)