Didampingi Bupati Kediri, Gubernur Jatim Kagum dengan Sarana dan Prasarana di SRMA 24 Kediri

Didampingi Bupati Kediri, Gubernur Jatim Kagum dengan Sarana dan Prasarana di SRMA 24 Kediri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat berdialog dengan siswa SRMA 24 Kediri didampingi Bupati Hanindhito Himawan Pramana.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melakukan peninjauan fasilitas di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 24 Kediri di Balai Pengembangan Kompetensi ASN, Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Rabu (16/7/2025) sore.

Gubernur Jawa Timur tidak hanya mengunjungi ruang kelas, namun juga mengecek beberapa kamar di asrama yang ditinggali 100 siswa SRMA 24 Kediri.

Gubernur Khofifah juga bertemu dengan orang tua murid di Aula Balai Pengembangan Kompetensi ASN. Di tempat ini, Gubernur Khofifah juga memberi bantuan kepada warga kurang mampu, termasuk kepada disabilitas.

Usai melakukan pengecekan, Gubernur Khofifah menyampaikan kekagumannya pada sarana dan prasarana SRMA 24 Kediri yang dinilainya setara dengan sekolah berstandar internasional.

"Kita bicara soal anak-anak dari desil 1—mereka berasal dari 10% keluarga dengan kondisi ekonomi paling rendah. Tapi hari ini kita lihat, mereka berhak mendapatkan fasilitas terbaik. Kamar ber-AC, kamar mandi yang lebih bagus dari rumah saya mungkin, ventilasi sehat, kantin yang seperti di sekolah internasional, kelas-kelas yang luar biasa," tutur Khofifah.

Ia pun mengusulkan agar SRMA 24 yang berlokasi tak jauh dari Kecamatan Pare, daerah yang dikenal sebagai kampung Inggris, dapat memanfaatkan keunggulan lokasi dengan menyisipkan pembelajaran bahasa Inggris secara rutin.

"Coba bayangkan, Senin, Rabu, Jumat, mereka wajib berbahasa Inggris. Enam bulan saja di sini, Insya Allah mereka sudah fasih," tambahnya.

Tak hanya kemampuan akademik, Gubernur juga berharap SRMA 24 dapat menjadi pusat pendidikan karakter. Ia menyarankan agar ruang aula yang luas bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk TNI, Polri, dan pejabat daerah untuk memotivasi para siswa meraih cita-cita setinggi langit.

"Tadi saya tanya kepada anak-anak: ‘Kamu ingin jadi apa?’ Ada yang menjawab ingin jadi dokter, polwan, dan yang lain. Kalau mereka jawab ‘dokter spesialis jantung’, itu luar biasa. Harapan seperti ini harus kita pupuk dan fasilitasi," katanya.

Gubenur Khofifah menyebut bahwa terdapat 19 daerah yang sudah siap untuk sarana Sekolah Rakyat di wilayah Jatim. Peluncuran program Sekolah Rakyat dimulai pada 14 Juli 2025, termasuk Sekolah Rakyat Menengah Atas di Kabupaten Kediri ini.

Sedangkan Bupati Hanindhito menyampaikan bahwa pembangunan sekolah rakyat ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Menurut Dhito, Gubernur Khofifah tidak hanya mengawal program dari kejauhan, tapi turut aktif memantau langsung progres di tiap kabupaten dan kota.

"Kami ini diabsen tiap hari sama Bu Gubernur di grup. Sekolah rakyat, koperasi desa, semua dimonitor dan dilombakan istilahnya. Ini kunjungan beliau (ke SR) yang ke-9 atau 10," ujar Dhito, sapaan karib Bupati Kediri.

Dhito juga berharap SRMA 24 menjadi salah satu sekolah rakyat dengan fasilitas terlengkap dan lingkungan yang paling layak untuk menunjang tumbuh kembang generasi muda.

Ia menegaskan bahwa lokasi SRMA 24 Kediri di Balai Pengembangan Kompetensi ASN di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri ini, bersifat sementara sampai gedung SRMA selesai dibangun di Kecamatan Plosoklaten.

"Gedung SRMA 24 Kediri akan dibangun di lahan seluas 7,6 hektare di Desa Ploso Kidul, Kecamatan Plosoklaten. Bulan Agustus nanti mulai dikerjakan. Saya berharap, gedung baru nanti kualitasnya sama dengan gedung Balai Pengembangan Kompetensi ASN ini, bahkan bisa lebih baik," tutup Dhito. (uji/rev)