
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi V DPR RI, Syafiuddin, menegaskan pentingnya penguatan ekonomi kerakyatan di era efisiensi anggaran saat ini. Hal tersebut ia sampaikan dalam sosialisasi empat pilar bertajuk “Penguatan Ekonomi Kerakyatan di Era Efisiensi” yang digelar di Rumah Asprirasi Griya Abadi, Kamis (3/7/2025).
Dalam sambutannya, Syafiuddin mengatakan bahwa meskipun negara sedang melakukan pengetatan anggaran, pertumbuhan ekonomi tetap harus berjalan dan berkeadilan. Ia menekankan, di tengah membludaknya pelaku ekonomi kreatif saat ini, masyarakat harus terus berkarya dan berinovasi sesuai 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Binneka Tunggal Ika.
“Walaupun negara sedang melakukan pengetatan anggaran, masyarakat tetap harus terus berkarya. Melalui ekonomi kreatif ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi, dan menjadi alternatif solusi atas permasalahan perekonomian,” ujarnya.
Menurut Ketua DPC PKB Bangkalan ini, generasi muda memiliki peluang besar dalam memajukan dan meningkatkan perekonomian Indonesia, terutama melalui sektor ekonomi kreatif. Karena itu, ia mendorong agar masyarakat memiliki kemauan tinggi untuk mengembangkan kreativitasnya dan jangan lelah untuk berinovasi.
Syafiuddin menjelaskan, pengembangan pemahaman dan kemampuan di bidang ekonomi kreatif perlu melalui tiga tahapan penting, yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dengan demikian, arah pembangunan ekonomi rakyat dapat terukur dan menghasilkan dampak nyata bagi kesejahteraan.
Dalam pelaksanaanya, Syafiuddin menekankan agar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak berhenti berinovasi sesuai dengan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, saat ini banyak persoalan bangsa terjadi karena masyarakat abai dalam mengimplementasikannya.
“Liberalisme ekonomi terjadi karena kita mengabaikan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, serta sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Konflik horizontal juga muncul karena kita lalai pada Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya.
Ia berharap, melalui sosialisasi ini peserta dapat semakin mengukuhkan jiwa kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme, serta berkehendak membangun negeri di tengah tantangan pengetatan anggaran saat ini.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda Bangkalan, dengan harapan dapat menjadi penggerak ekonomi kreatif dan jangan berhenti berinovasi dengan penjaga nilai-nilai kebangsaan di daerah. (uzi/msn)