KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Proyek pembangunan drainase atau gorong-gorong di Kota Kediri terancam dihentikan sebelum akhir masa pengerjakan. Pasalnya, proyek senilai belasan milyar rupiah tersebut dianggap membahayakan keselamatan, karena minim rambu-rambu keselamatan kerja (K3).
Anggota DPRD Kota Kediri dari Komisi C Mujiono membenarkan bahwa proyek pembangunan berjalan dengan mengesampingkan keselamatan baik pekerja maupun masyarakat. Mujiono mengatakan, proyek pembangunan gorong-gorong tersebut rambu-rambu K3-nya sangat minim.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
“Proyek bisa dihentikan sementara, sambil menunggu rekanan melengkapi rambu-rambu K3. Sebab, pelaksanaan proyek jangan sampai mengganggu apalagi membahayakan keselamatan orang lain,” tegas Mujiono dalam rapat bersama dinas terkait, di Gedung DPRD Kota Kediri, Kamis (22/10).
Argumen Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu cukup beralasan. Sebab, proyek pembangunan gorong-gorong telah 'memakan' korban. Beberapa saat lalu, dua pengendara sepeda motor yang tengah melintas di Jalan Brawijaya Kota Kediri tertimpa pohon pinisum yang ambruk akibat pengerjaan proyek.
Sementara Yudi Ayubchan, anggota Komisi C lainnya menimpali pernyataan Mujiono. Dalam ruang rapat tersebut, politisi partai Demokrat itu membelalakkan mata para peserta. “Beruntung tidak korban kecelakaan tertimpa pohon itu tidak melakukan gugatan class action. Kalau sampai melakukan tuntutan maka nilainya bisa tinggi,” kata Mbah Jenggot, saapan akrabnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Terpisah, Ketua Komisi C Reza Darmawan menegaskan, sudah seharusnya rekanan melengkapi rambu-rambu K3, sebelum memulai pekerjaanya. Pihaknya mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan rekanan untuk segera memenuhi kekurangan rambu K3 tersebut. “Masalah yang sebenarnya dalam proses pengerjaan proyek gorong-gorong tersebut adalah kurangnya koordinasi antara dinas terkait. Seperti masalah pohon ambruk, tempat sampah hilang seharusnya bisa ditiadakan, dengan koordinasi yang baik,” jelas Reza.
Politisi muda yang juga sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Kediri itu berharap proyek gorong-gorong dapat dipercepat proses pengerjaanya. Mengingat, musim penghujan akan segera tiba. Apabila hujan turun, maka drainase yang sedang dalam proses pekerjaan tidak akan berfungsi secara optimal.
Di lain tempat, Kepala Dinas PU, Kasenan mengakui, bahwa jumlah rambu-rambu K3 kurang. Namun demikian, ia memastikan akan segera menambah jumlah K3, sehingga proses pekerjaan proyek tidak akan menuai masalah kembali.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Menurut Kasenan, proyek pembangunan gorong-gorong Kota Kediri dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 12,5 milyar. Proyek terbagi dalam 20 titik lokasi dengan panjang sekitar 4 kilometer (km). Proyek gorong-gorong dikerjakan oleh sebanyak 20 rekanan dengan tenggat waktu hingga akhir tahun 2015. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News