
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seorang pengamen bernama Rendra Wahyudi (20), warga Joyoboyo Timur No. 16, Wonokromo, ditemukan tewas setelah nekat melompat ke Kali Jagir pada Minggu (24/8/2025) sekira pukul 02.30 WIB. Jenazahnya ditemukan pada Senin (25/8/2025) di kawasan sungai depan Mangga Dua, Wonokromo.
Proses evakuasi jenazah Rendra berlangsung selama 30 menit, dan dilakukan dengan hati-hati karena lokasi penemuan berada dekat pintu air Kali Jagir yang memiliki arus cukup deras.
Identitas korban dikonfirmasi oleh kakak kedua, Arib Tirtana, saat berada di kamar jenazah RSUD Dr. Soetomo. Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan autopsi dan membawa jenazah pulang ke rumah duka di Joyoboyo Timur.
"Kami sekeluarga sepakat adik dibawa pulang setelah kami urus administrasi kepulangan jenazah. Setelah berada di rumah duka kemudian akan kami kebumikan ke Jarak, tepatnya di samping makam ayah kami," kata Arib.
Selain menolak autopsi, keluarga korban menyatakan akan menggugat tindakan anarkis yang diduga dilakukan oleh Tim Senopati Satpol PP Surabaya dalam proses penertiban yang berujung pada kematian Rendra.
"Kami sekeluarga sepakat untuk protes tentang kinerja Satpol PP, dan protes kami melalui DPRD Kota Surabaya. Kemungkinan kita beraksi setelah 7 hari meninggalnya adik saya," ucap Arib.
Disebutkan pula olehnya, keluarga juga berencana mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan tindakan kekerasan tersebut. Meski saat ini belum memiliki bukti konkret, mereka akan dibantu oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM).
"Nanti keluarga kami akan dibantu LSM, dan untuk bukti-bukti pendukung masih kita cari," imbuhnya.
Arib mengungkapkan bahwa kematian Rendra diduga akibat ketakutan saat dikejar oleh petugas Satpol PP, berdasarkan kesaksian seorang pemancing di lokasi kejadian.
"Jadi ada orang memancing cerita ke saudara kami bahwa orang itu melihat adik saya dikejar oleh Satpol PP dan meloncat ke sungai. Tapi saudara tidak kenal dan tidak tahu identitas saksi utama," paparnya.
Informasi yang diterima keluarga menyebutkan, pengejaran dilakukan oleh Tim Pasopati Satpol PP dari depan Stasiun Wonokromo hingga ke Kali Jagir. Namun, keluarga belum memiliki rekaman CCTV sebagai bukti.
"Kalau untuk CCTV memang belum kami dapat, dan belum kami cari. Nanti ada yang mengurusinya," kata Arib. (rus/mar)