Pria di Malang Ditemukan Tewas Mengenaskan, Diduga jadi Korban Penganiayaan Menantu dan Cucunya

Pria di Malang Ditemukan Tewas Mengenaskan, Diduga jadi Korban Penganiayaan Menantu dan Cucunya Ilustrasi.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Seorang pria berinisial K (60), warga Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, ditemukan tewas mengenaskan, Senin (13/10/2025).

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, K meninggal diduga akibat penganiayaan yang dilakukan anak kandungnya, A (37) bersama dengan cucunya RM (15).

Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinanjar mengatakan, dugaan penganiayaan itu diketahui dari informasi dari besan korban saat melapor ke Polsek Wagir.

“Yang melihat langsung sebenarnya adik korban sendiri yang juga bertetangga dengan korban. Tapi yang melapor besan korban,” ujarnya.

Namun, saat polisi hendak melakukan pemeriksaan terhadap K, keluarga korban melarang untuk diotopsi tanpa adanya alasan yang jelas.

Korban setelah dirujuk ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia, K langsung dimakamkan.

“Sampai saat ini keluarga korban masih menolak untuk dilakukan otopsi. Kita masih melakukan upaya pendekatan kepada korban untuk dilakukan otopsi, agar perkara ini semakin terang,” jelas Bambang.

Menurut Bambang, kemungkinan ada proses ekshumasi jenazah korban untuk dilakukan otopsi.

“Nah, kepastian ini saat ini masih dilakukan gelar perkara di Polres Malang,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Dalisodo, Suprapto. Ia mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan laporan dari warganya, justru besan korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Wagir.

“Persoalannya apa kami belum tahu pasti. Saat ini kami masih melakukan pendalaman bersama Polsek Wagir,” ungkapnya saat ditemui, Senin (13/10/2025).

Suprapto menyebutkan, korban merupakan tuan tanah di desa tersebut. Berdasarkan hasil catatan desa, K memiliki tanah mencapai 21 hektar. Namun, lanjut Suprapto, hubungan keluarganya dikenal kurang harmonis. Selain itu, korban kerap cekcok dengan pelaku.

“Laporan yang masuk ke kami tentang percekcokan itu sudah 3 kali masuk ke kami. Korban sering minta tolong kepada saya untuk membantu persoalan yang dihadapinya,” pungkas Suprapto. (rif)