Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menerima penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif dari Forkom Jurnalis Nahdliyin. Foto: FJN for Bangsa.
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati adalah satu dari 16 Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN). Sosoknya dikenal dekat dengan kiai.
Bukan saja saat memimpin Kota Kediri, tapi jauh sebelumnya. Bahkan ia tak asing dengan Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf. Kedekatan itu tersambung dari pamannya yang sering mendampingi Ketua Umum PBNU.
Bahkan kesehariannya, Vinanda didampingi dengan kiai. Tak mengherankan, sebab yang menjadi wakilnya adalah Gus Qowim, Pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah, Bandar Kidul, Kota Kediri.
"Di sini juga ada Kiai Anwar Manshur dari Pesantren Lirboyo dan Ketua Umum MUI Kiai Anwar Iskandar yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien dan Pondok Pesantren Assa'idiyah. Semua pondok itu ada di Kota Kediri. Beliau-beliau sosok yang menjadi rujukan saya," tutur Vinanda, Kamis (30/10/2025).
Vinanda yang akrab disapa Mbak Wali itu mengaku terharu dan bangga saat menerima langsung penghargaan dari Forkom Jurnalis Nahdliyin sebagai Tokoh Muda Inspiratif 2025 di Rumah Dinas Wali Kota Kediri.
"Padahal saya bukan dari kalangan ning, tidak pernah mondok juga. Makanya saat diberi tahu saya kaget," ujarnya seusai menerima penghargaan dari FJN.
Meski demikian, dia mengaku penghargaan yang diberikan ini akan semakin memacu semangatnya untuk melayani masyarakat. Terlebih, Kota Kediri yang dia pimpin adalah Kota Agamis, yang juga terdapat banyak pondok pesantren besar dan berpengaruh seperti Ponpes Lirboyo.
Kebetulan juga setelah menjabat sebagai wali kota, Vinanda baru masuk menjadi keluarga besar Fatayat NU Kota Kediri.
"Saya akan mepertahankan Kota Kediri tetap Agamis sebagai salah satu visi dari MAPAN, yakni Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni," terangnya.
Vinanda sendiri adalah dara kelahiran Kota Surabaya pada 12 Juni 1998. Sehingga saat pertama kali dilantik sebagai wali kota pada tahun 2025, baru berusia 26 tahun. Karena itu, ia menjadi kepala daerah termuda di Indonesia hingga saat ini.
Menjadi wali kota termuda di Indonesia dan memimpin ribuan ASN yang memiliki usia jauh di atasnya atau bahkan setara usia orang tuanya, Vinanda berusaha tidak terbebani.
"Tentunya akan banyak tantangan. Tapi saya melihat tantangan itu sebagai pemacu semangat, bagaimana caranya kita di usia yang berbeda dengan gender yang berbeda bukan menjadi suatu masalah, melainkan suatu kekuatan," tegas alumnus Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya ini.
Vinanda menganalogikan seperti sedang berlayar dalam suatu kapal bersama, karena itu harus kompak menuju satu tujuan.
"Kita harus kompak dan selalu saya tekankan kepada seluruhnya keluarga besar untuk kita harus selalu berkolaborasi dan kerja sama. Karena tujuan kita sama," ujar Vinanda.
Ditanya apakah dahulunya sempat bercita-cita menjadi wali kota? Vinanda menjawab semuanya terjadi karena memang berproses.
Ia menyampaikan semua ini bisa terjadi karena keinginan masyarakat yang meminta untuk maju dan menjadi wali kota. Tentu keputusan maju menjadi kepala daerah didahului restu kepada orang tua, shalat istikharah, dan meminta nasihat kiai," imbuhnya.
"Ada beberapa perjalanan yang saya lalui dan inilah saya ditakdirkan untuk jadi wali kota. Dan saya melihat ini sebuah pengabdian, amanah yang besar. Sehingga saya harus melakukan yang terbaik untuk masyarakat Kota Kediri," tandasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi, mengapresiasi kiprah Vinanda sebagai pemimpin yang masih berusia muda.
"Ini menunjukkan bahwa anak muda sebenarnya bisa. Buktinya, Mbak Wali Vinanda ini jadi wali kota termuda di Indonesia untuk saat ini," pungkas jurnalis yang akrab disapa Diday tersebut. (mdr/rev)











