Ketua Ponpes Wali Barokah KH. Sunarto saat menyerahkan cinderamata kepada Anggota DPRD Jatim, Khusnul Arif. Foto: Muji Harjita/BANGSAONLINE.
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur (DLH Jatim), menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Lingkungan Hidup Eco Pesantren di Wisma Tentrem, Pondok Pesantren (PP) Wali Barokah, Kota Kediri, Senin (24/11/2025).
Perwakilan DLH Jatim, Riki Barikul Haq, menilai bahwa PP Wali Barokah sebenarnya telah memenuhi banyak indikator Eco Pesantren, bahkan sejak sebelum dilakukan penilaian formal.
“Secara fisik maupun administrasi, hasil penilaiannya sangat baik. Bahkan saat kunjungan awal, kami melihat pesantren ini sudah menerapkan program lingkungan secara konsisten,” ujar Riqi.
Ia menjelaskan bahwa tahun ini DLH Jatim melakukan pendampingan kepada 52 pesantren di Jatim dalam program Eko Pesantren. Bimtek dilakukan untuk memastikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan sesuai ketentuan.
Ia berharap, predikat yang akan diterima Wali Barokah nantinya semakin menguatkan komitmen pesantren dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Khusnul Arif, yang turut hadir sebagai pengisi materi pada sesi 1, menjelaskan bahwa program Eco Pesantren merupakan program nasional yang telah digagas sejak 2008. Ia menilai pesantren memiliki peran strategis dalam membangun budaya peduli lingkungan karena menjadi pusat pembinaan masyarakat.
“Kalau tata kelola lingkungan di pesantren berjalan baik, saya yakin efeknya akan sampai ke masyarakat luas,” ujarnya.
Ia berharap, seluruh pesantren di Jatim mulai menerapkan praktik ramah lingkungan sebagaimana yang telah dilakukan Wali Barokah. Menurutnya, Wali Barokah menjadi salah satu contoh keberhasilan dalam pengelolaan sampah, sanitasi, hingga aktivitas sehari-hari yang berorientasi pada kelestarian lingkungan.
Ketua PP Wali Barokah, KH. Sunarto, menyampaikan ucapan terima kasih kepada DLH Jatim, DLHKP, serta Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim yang berkenaan hadir.
“Upaya Pondok Pesantren Wali Barokah untuk menciptakan Eco Pesantren, sebenarnya sudah lama dilakukan, bahkan sebelum program itu dibuat oleh pemerintah,” katanya.
Tetapi, lanjut Sunarto, dengan adanya kegiatan bimbingan teknis ini, pihaknya justru merasa diuntungkan, paling tidak akan memperoleh informasi tentang berbagai regulasi, berbagai ketentuan pemerintah agar kedepan dalam menangani Eco Pesantren di PP Wali Barokah bisa lebih terprogram dengan baik, berkelanjutan, dan bersinergi dengan semua pihak.
“Salah satu hal yang menarik tadi disampaikan adalah bagaimana agar dengan keterbatasan finansial dari pemerintah daerah, baik kota/kabupaten maupun provinsi, kita bisa melirik kepada perusahaan-perusahaan yang mungkin selama ini sudah kita jalin tetapi arahnya belum kepada untuk pengelolaan lingkungan yang baik,” kata Sunarto.
Masih menurut Sunarto, ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Wali Barokah, sehingga apa yang diharapkan oleh DPRD Jatim maupun DLH bisa dimaksimalkan, dan pihaknya ingin mendapatkan support dari semua pihak sehingga keberadaan Wali Barokah lebih maksimal dalam rangka bersinergi mewujudkan Eco Pesantren.
“Beberapa program unggulan yang telah diterapkan di Ponpes Wali Barokah antara lain, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas sekitar 2.200 kW untuk mendukung efisiensi energi; pengelolaan sampah terintegrasi mulai dari pemilahan, daur ulang plastik menjadi kerajinan, hingga produksi kompos untuk pertanian pesantren; peningkatan sanitasi melalui fasilitas toilet dan kamar mandi berstandar rasio ideal bagi santri,” tutup Sunarto. (uji/msn)













