Pesawat yang akan melakukan OMC atau Operasi Modifikasi Cuaca.
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Atas arahan Gubernur Khofifah, Pemprov Jatim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Kali ini, wilayah Malang Selatan menjadi sasaran karena diprediksi mengalami hujan deras pada Rabu (10/12/2025).
Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, menegaskan langkah ini dilakukan untuk meminimalisir potensi hujan ekstrem dan ancaman bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan.
"Atas arahan Ibu Gubernur, hari ini saya meninjau langsung operasi modifikasi cuaca yang kalau kita hitung sudah sorti ke-10. Beberapa hari yang lalu sudah kita lakukan dan hasilnya berdampak, dari sedianya hujan besar jadi hujan kecil bahkan tidak sampai hujan," ujarnya di Base Ops Lanudal Juanda, Posko OMC Jatim.
Pada operasi kali ini, pihaknya melakukan 2 sorti dengan total dua ton material berupa kapur dan garam.
"Hari ini diperkirakan hujan deras di Malang Selatan. OMC dilakukan dengan dua cara, yakni menggunakan kapur dan garam. Kapur untuk memecah awan agar hujan tidak turun, sedangkan garam digunakan jika awan sudah matang, agar hujan turun lebih cepat di laut sebelum mencapai daratan," urai Adhy.
Ia menyebut, Jawa Timur akan memasuki periode puncak hujan akhir 2025 hingga Februari 2026. Karena itu, OMC menjadi langkah mitigasi krusial.
"Ini upaya kita mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan meningkat pada Januari–Februari. Kami tidak ingin terjadi bencana yang berisiko menimbulkan korban. Lewat OMC, risiko hujan ekstrem, banjir, dan longsor bisa ditekan," ucapnya.
Selain Malang Selatan, operasi modifikasi cuaca akan kembali dilakukan pada 14-15 Desember 2025 di Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso sesuai analisis BMKG.
"BMKG memprediksi hujan besar pada 15 Desember di tiga wilayah tersebut sehingga OMC akan diarahkan ke sana. Kemudian tanggal 19 Desember juga akan dilakukan operasi lagi. Selanjutnya Januari akan kembali dievaluasi berdasarkan deteksi dini BMKG," kata Adhy.
Ia menegaskan, Pemprov Jatim konsisten melindungi masyarakat dari potensi bencana hidrometeorologi dengan menggandeng BMKG, BPBD, Danlanud, dan maskapai penyedia pesawat.
"Alhamdulillah, OMC hari ini sangat efektif. Ini bentuk kerja cepat dan kolaboratif agar masyarakat terlindungi dari bencana," pungkasnya. (dev/mar)





