Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, An’im Falachuddin Mahrus, saat menyerahkan secara simbolis bantuan Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi kepada wali murid. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, An’im Falachuddin Mahrus atau yang akrab disapa Gus An’im, bersama perwakilan Kementerian Sosial dan Dinas Sosial Kabupaten Kediri menyosialisasikan program Sekolah Rakyat di Pondok Pesantren HM Lirboyo Papar, Senin (22/12/2025).
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan kebijakan strategis pemerintah untuk menjawab persoalan pendidikan, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang berisiko putus sekolah.
“Sekolah Rakyat ini lahir dari keprihatinan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, terhadap masih adanya anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah meskipun kebijakan pendidikan gratis telah berjalan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, program ini dirancang agar negara hadir secara nyata dalam memberikan layanan pendidikan kepada anak-anak prasejahtera, di mana seluruh kebutuhan pendidikan, termasuk fasilitas dan pendampingan, difasilitasi pemerintah agar anak-anak tetap melanjutkan sekolah tanpa terbebani biaya. Menurut dia, keberhasilan pendidikan anak juga bergantung pada dukungan orang tua.
“Peran orang tua sangat penting. Dorongan, motivasi, dan doa dari orang tua menjadi faktor utama keberhasilan anak dalam pendidikan,” tuturnya.
Ia menekankan, pendidikan adalah jalan untuk meningkatkan kualitas hidup dan derajat keluarga.
“Anak adalah investasi jangka panjang bagi orang tua. Pendidikan anak bukan hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga menjadi amal jariyah,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Sosial Direktorat Jaminan Sosial, Ali Sain, menyebut Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya pemerintah memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Program ini diharapkan menekan angka putus sekolah sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Ada sebanyak 228 penerima manfaat program PPSE (Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi) se-Kabupaten Kediri, 28 penerima di antaranya adalah wali murid Sekolah Rakyat. Siswa Sekolah Rakyat sendiri berjumlah seratus anak yang terdiri dari 4 rombongan belajar," paparnya.
Sosialisasi berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab antara narasumber dan peserta. Wali murid serta penerima manfaat diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan, dan masukan terkait pelaksanaan Sekolah Rakyat maupun program sosial lainnya.
Acara ditutup dengan penyerahan bantuan PPSE kepada penerima manfaat terdaftar. Bantuan tersebut diharapkan mendukung kemandirian ekonomi keluarga sekaligus memperkuat keberlanjutan pendidikan anak.
Kegiatan diikuti ratusan wali murid Sekolah Rakyat, penerima manfaat program sosial, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), serta pengelola Sekolah Rakyat. (uji/mar)






