Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani saat menyampaikan perkembangan terbaru cuaca serta langkah cepat yang dilakukan bersama lintas sektor di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat di Sibolga (10/12/2025). Foto: Dok BMKG.
BANGSAONLINE.com - Kepala Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani mengatakan, pihaknya akan membuat informasi baru terkait cuaca di Tahun 2026. Jika sebelumnya BMKG hanya mengeluarkan peringatan dini hujan, tahun depan akan disertai dengan peringatan longsor hingga banjir.
"Di tahun 2026 BMKG bekerja sama dengan BNPB dan Kementerian PU, juga dengan PTNBG dari Kementerian ESDM itu kita sedang mengembangkan impact base forecasting," katanya dalam Konferensi Pers penyampaian Climate Outlook 2026 via Zoom, Selasa (23/12/2025).
Ia menyebut, nantinya akan menginformasikan potensi longsor dan banjir di beberapa daerah, yang didasarkan pada pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya.
"Jadi ketika BMKG memberikan informasi seputar hujan itu akan terjadi di daerah mana, hujanya apakah sedang, lebat, atau sangat lebat itu kemudian kita bisa menganalisis impact-nya apakah ada potensi longsor, banjir yang terjadi di daerah yang akan mengalami hujan tersebut," katanya.
BMKG sendiri telah memberikan gambaran kasar prediksi cuaca pada tahun 2026, Gambaran ini, memuat kondisi curah hujan hingga suhu tahun depan.
Sebagian besar wilayah Indonesia pada 2026 diprediksi akan mengalami curah hujan. Curah hujan berkisar antara 1.500-4.000 mm/tahun.
Secara umum, sifat hujan pada umumnya diprediksi berada pada kategori normal. Diprediksi ada 5,1% wilayah yang mengalami curah hujan tahunan dengan kategori atas normal.
"Sebagian besar wilayah Indonesia pada 2026 diprediksi akan mengalami curah hujan berkisar antara 1.500-4.000 mm/tahun," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan.
Adapun suhu 2026 diprediksi memiliki suhu yang cukup rendah. Tidak sepanas tahun 2024, sebagaimana prediksi pusat global iklim dunia.
"Sepanjang tahun 2026 kami memprediksikan bahwa suhu di Indonesia berkisar antara 25-29 derajat celcius untuk rata-rata tahunannya," kata Ardhasena. (rif)






