GRESIK, BANGSAONLINE.com - Penantian masyarakat di Kabupaten Gresik agar segera memiliki pelabuhan bertaraf Internasional bakal terwujud. Ternyata, pelabuhan yang membentang di areal seluas 2.900 hektar di wilayah Kecamatan Manyar yang bakal ditinjau Presiden RI ke-7, Joko Widodo hari ini (11/10), punya cerita unik.
Keberadaan pelabuhan tersebut ternyata sudah digagas dan tercetus sejak tahun 1995 atau 20 tahun silam. Adalah, H. Moh Khozin Ma'sun, salah satu penggagas pembangunan pelabuhan Internasional.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Saat itu Khozin masih menjabat bendahara DPP (Dewan Pimpinan Pusat) BAKUPPI (Badan Kerjasama Ulama dan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia), yang diketuai KH Hasib Wahab Hasbullah.
Khozin saat itu bersama para petinggi BAKUPPI sangat getol mewujudkan keberadaan pelabuhan internasional di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Sebab, keberadaan pelabuhan tersebut dipercayanya akan bisa menumbuhkan perekonomian nasional dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sangat banyak.
"Ketika itu, saya bersama Gus Hasib, dan teman-teman BAKUPPI memiliki keinginan kuat untuk mewujudkan pembangunan pelabuhan Internasional. Sebab, keberadaan pelabuhan itu nantinya sangat berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa, terlebih bagi masyarakat di Kabupaten Gresik," jelas Khozin, Selasa (10/11).
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Karena itu, lanjut Khozin, para petinggi BAKUPPI pada tahun 2004 menemui Presiden RI ke-5, Megawati Soekarno Putri di Istana negara untuk membicarakan pembangunan pelabuhan Internasional. Apa tanggapan presiden waktu itu? "Bu Presiden sangat mendukung," kenang Khozin.
Khozin mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati-Wabup periode 2010-2015, Sambari Halim Radianto-Moh Qosim yang telah memulai pembangunan pelabuhan Internasional.
"Saya dan teman-teman BAKUPPI juga ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden RI, Joko Widodo yang meninjau dan mendukung keberadaan pelabuhan tersebut," terang pendiri RGS-SQ ini.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Sebagai putra daerah, Khozin berharap agar pelabuhan yang diimpi-impikan sejak tahun 1995 atau 20 tahun yang lalu bisa menciptakan perubahan ekonomi secara nasional, khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Gresik. "Insyaallah keberadaan pelabuhan internasional kelak bisa mengangkat perekonomian nasional dan daerah. Juga akan bisa menciptkan lapangan pekerjaan sangat banyak," pungkasnya.
Sementara Ketua Umum DPP BAKUPPI, KH Hasib Wahab Hasbullah mengaku sangat mendukung keberadaan pembangunan pelabuhan Internasional di Kabupaten Gresik. "Memang betul, dulu kami bersama-sama datang ke istana negara untuk menemui Bu Mega (presiden) untuk membicarakan pelabuhan tersebut," katanya.
Menurut Gus Hasib, pembangunan pelabuhan internasional pasca pemerintahan Mega terkendala kondisi politik. Di mana saat RI 1 dijabat Presiden Susilo Bambang Yudoyono tidak bisa dilanjutkan.
Baca Juga: Plt Bupati Gresik Teken Serah Terima Pengelolaan Sementara Stadion Gelora Joko Samudro
"Namun, alhamdulillah saat RI 1 dijabat Bapak Joko Widodo proyek Pelabuhan Internasional bisa dilanjutkan. Sebab, Pak Presiden mendukung program ke maritiman," jelasnya.
"Proyek akan lanjut terus dan tidak akan terpengaruh situasi politik daerah seperti Pilkada yang sedang berlangsung," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News