SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim menolak anggaran rehabilitasi Taman Makam Pahlawan (TMP) di Jalan Mayjen Sungkono yang dikucurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Anggaran itu terpaksa ditolak karena TMP ini tidak seluruhnya merupakan aset Pemprov Jatim.
"Bukannya kita tidak mau menerima kucuran anggaran rehabilitasi TMP Mayjen Sungkono dari Kemensos RI. Kan TMP bukan seluruhnya milik pemprov (Jatim),” ujar Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi, ditemui usai mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Tugu Pahlawan, Selasa (10/11).
Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada
Sukardi menjelaskan, TMP Mayjen Sungkono asetnya terbagi masing-masing milik Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, dan Pemerintah Pusat. "Itu tanahnya aset Pemkot Surabaya. Bangunannya ada yang aset Pemprov Jatim, dan sebagian bangunan lainnya merupakan aset Pemerintah Pusat," jelas Sukardi.
Karena menjadi aset bersama itulah, menurut Sukardi, Pemprov Jatim memilih jalan aman dengan menolak kucuran anggaran rehabilitasi yang ditawarkan Kemensos RI.
"Bahaya kalau kita terima. Sebab sekarang KPK sedang menyoroti aset-aset yang dimiliki bersama seperti yang terjadi di TMP Mayjend Sungkono ini. Kalau anggarannya kita terima, nanti bisa dinyatakan menyimpang karena TMP Mayjend Sungkono tidak sepenuhnya aset Pemprov Jatim," begitu alasan dia.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Karenanya, lanjut Sukardi, selama TMP Mayjend Sungkono menempati lahan aset bersama milik Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya dan Pemerintah Pusat, tidak akan pernah dilakukan rehabilitasi apalagi direnovasi.
Untuk diketahui, Kementerian Sosial (Kemnensos) RI punya program merehabilitasi Taman Makam Pahlawan (TMP) se-Indonesia. Tahun ini diawali dengan memberi bantuan anggaran rehabilitasi kepada 7 TMP yang tersebar di berbagai provinsi se- Indonesia.
Rehabilitasi itu dimaksudkan agar TMP se-Indonesia termasuk TMP Mayjend Sungkono bisa dijadikan jujukan tempat wisata ziarah, sekaligus pembelajaran sejarah bagi masyarakat luas.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Percontohannya adalah Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPU) Kalibata di Jakarta. Khofifah mengaku telah mengawali mengajak masyarakat berziarah di TMPU Kalibata. Di antaranya dengan kerap menerima tamu-tamu yang berjumlah rombongan di TMPU Kalibata.
"Kebanyakan tamu-tamu rombongan mahasiswa dari berbagai kampus selalu saya terima di TMPU Kalibata," katanya. Termasuk tamu-tamunya dari Universitas Indonesia (UI). Khofifah menjelaskan, UI setiap tahun selalu mengumpulkan anak-anak terbaik se- Indonesia. "Dan ketika mereka ingin bertemu saya, ya, saya temui di TMPU Kalibata," ujarnya.
Rata-rata, sebagian besar tamu-tamunya ini merasa kaget ketika ditemui Khofifah di TMPNU Kalibata. Sebab ternyata mereka memang tidak pernah datang berziarah ke Taman Makam Pahlawan. “Masuknya dari mana mereka juga bingung," katanya. (nis/rev)
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News