Ponpes Darussalam Kota Batu Terancam Dipolisikan, Keluarkan Santri Semena-mena

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pengasuh Ponpes Darussalam An Nashr, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, , terancam dilaporkan ke polisi, karena telah mengusir salah satu santrinya tanpa alasan yang pasti.

Ancaman itu disampaikan Alifah, orang tua santriwati berinisial FNA yang diusir dari Ponpes Darussalam An Nashr. Dia geram karena FNA tiba-tiba diusir dari pondok dan hanya memakai pakaian seadanya. Putri Alifah juga pernah jatuh dari kuda saat pelajaran berkuda dan tidak pernah dibawa ke rumah sakit. Padahal hasil rontgen di RS Trio Husada, Junrejo, ia mengalami gangguan di tulang ekornya. Keluarga korban tidak terima terhadap perlakuan Ponpes.

Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Program Makan Siang dan Susu Gratis di SDN Bumiaji 02

“Di sana itu kalau sakit dokternya ya istighfar dan shalat. Akhirnya saya minta tolong teman untuk menjemput anak saya untuk dibawa ke rumah sakit. Bayangkan dia jalan saja dipapah, tidak bisa duduk, tidur tidak bisa telentang,” ungkap Alifah, Rabu (11/11).

Dia sudah melaporkan hal itu ke Pusat Pelayanan Terpadu, Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Pemkot Batu, akan tetapi belum ada kelanjutannya. Selanjutnya ia berencana melaporkan kasus ini ke Polresta Batu.

Pimpinan Ponpes Darussalah An Nashr, Ustad Sufyan Nur, saat ditemui, meminta kepada wartawan berbicara dengan salah satu pengurus ponpes.

Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan

“Harusnya kalau ada masalah hadapkan dia ke sini, jangan wartawan mengambil keterangan dari sana, klarifikasi ke sini, ke sana lagi, dan seterusnya, yang akhirnya hanya menimbulkan fitnah,” kata Sufyan, sambil meninggalkan tempat.

Salah satu pengurus ponpes, Priyo Surahman, membenarkan FNA dikeluarkan. Pihak pondok juga mengeluarkan FF, santriwati lain, karena melanggar peraturan pondok.

“Ustadz Sufyan itu kalau melihat santrinya melanggar berulang-ulang, biasanya mengeluarkan kata-kata dengan cara spontan. Namun sebenarnya tidak, hanya saja dimaknai serius oleh santri yang bersangkutan,” jelas Priyo.

Baca Juga: Gelar Turnamen Gateball Antarkepala OPD, Pj Aries Ingin Jadi Sport Tourism di Kota Batu

“Setiap santri yang masuk kan sudah membaca persyaratannya, lalu menandatangani surat pernyataan, plus tanda tangan dari dua orang saksi,” imbuh dia. (bt1/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO