Kampung Terompet di Lamongan, Kesibukan Meningkat Jelang Pergantian Tahun

Kampung Terompet di Lamongan, Kesibukan Meningkat Jelang Pergantian Tahun BERKAH: Warga menunjukkan hasil kerajinan berupa terompet, di Dusun Bulakatu, Desa Sumberaji, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, kemarin. foto detik.com

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Warga Dusun Bulakatu, Desa Sumberaji, Kecamatan Sukodadi selalu menanti-nanti datangnya bulan Desember. Pergantian tahun yang selalu identik dengan trompet menjadi berkah tersendiri bagi warga kampung yang terkenal dengan sebutan kampung trompet ini.

Di kampung yang terkenal sebagai kampung trompet ini, menjelang pergantian tahun selalu membawa kesibukan tersendiri. Para pengrajin musiman sibuk membuat trompet. Apalagi, permintaan trompet dan pernak-pernik menjelang perayaan Natal serta Tahun Baru akan dijual ke seluruh penjuru Tanah Air seiring dengan tradisi membunyikan trompet.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Satu di antara sekian banyak pengrajin trompet daerah tersebut adalah Adnan Khohar. Adnan mengatakan, sebagian besar penduduk Dusun Bulakatu memang membuat trompet ketika akan memasuki bulan Desember. Bahkan, kepala dusun Bulakatu juga membuat trompet seperti warga lain yang ada di kampung ini.

Adnan mengaku, untuk memenuhi permintaan trompet, Ia sampai harus memperkerjaan kerabatnya untuk menyelesaikan pembuatan ribuan trompet. "Awal Desember seperti ini kami sudah melakukan pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia," katanya kepada wartawan, Minggu (6/12) dikutip dari detik.com.

Lebih jauh, Adnan menjelaskan, trompet-trompet tersebut tak akan dikirim dalam bentuk 100 persen jadi tapi masih harus dirakit lagi ketika trompet-trompet tersebut sudah tiba di tujuan. Pasalnya, aku Adnan apabila dikirim dalam keadaan 100 persen jadi, dikhawatirkan akan mengalami kerusakan saat berada di perjalanan.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

"Kalau dirakit jadi di sini semua ngepaknya juga susah, biayanya jadi lebih tinggi. Takut rusak juga," tandasnya.

Para pengrajin trompet musiman yang sebagian besar sebelumnya memproduksi berbagai mainan anak-anak ini meningkatkan produksi trompet hingga ribuan. Target pembuatan trompet sebanyak itu sudah dimulai sejak awal November-Desember 2015.

Adnan mengaku sudah memiliki langganan. Ia mengirimkan trompetnya ke Kalimantan, bahkan sampai mendistribusikan ke wilayah Tarakan yang juga memesan trompet buatannya.

Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan

Trompet yang diproduksi Adnan bervariasi. Harga satuan trompet yang dijual pun cukup bervariasi. Trompet bentuk, ular naga, saksofon, dan kupu ini dijual dengan harga Rp 30 ribu per buah. Sementara untuk trompet berbentuk biasa hanya seharga Rp 10 ribu. Perbedaan harga tersebut berdasarkan kesulitan dalam pembuatan trompet.

"Yang paling murah 10 ribu untuk jenis trompet biasa," bebernya.

Adnan mengaku mengeluarkan modal Rp 10 juta untuk membuat ribuan trompet. Modal itu digunakan untuk membeli bahan-bahan yang diambil melalui pengepul. Ia bisa meraup keuntungan yang lebih dari modal awal. Pengalaman tahun sebelumnya, sambung Adnan, dengan modal Rp 10 juta, Ia bisa meraup omset sebesar Rp 25 juta.

Baca Juga: Polres Lamongan Amankan 11 Tersangka Pengedar Narkoba, 2 di antaranya Pasutri asal Surabaya

"Omzet tahun kemarin Rp 25 juta, kita gak dapat apa-apa," ungkapnya. Sebab, omset itu dipotong dengan biaya kirim dan perjalanannya menuju Kalimantan bersama dengan karyawannya. (dtc/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO