MALANG, BANGSAONLINE.com - Taman terbaik nasional di Kota Malang kini jadi ajang mesum. Banyak anak-anak muda yang menikmati keindahan taman Tugu ini mengabaikan moralitas dan adat ketimuran. Mereka dengan seenaknya melakukan ciuman di taman tanpa merasa risih dilihat orang lain apalagi anak-anak.
Melihat kondisi itu, beberapa tokoh kota Malang pun meminta agar taman itu dilakukan pengawasan selama 24 jam penuh agar tidak mencoreng citra sebagai taman terbaik nasional.
Baca Juga: Semarak Grand Final Kakang-Mbakyu Kota Malang 2024
“Sebagai tempat publik yang terbuka, taman itu harus tampil utuh. Taman itu harus ramah sosial, ramah lingkungan dan ramah etika. Kita sangat menyesalkan dengan prilaku anak muda yang kelewat batas dalam pacaran ketika menikmati keindahan taman tersebut,” ujar Kabag Humas M Nur Widianto.
Widianto melanjutkan, model taman tertutup harus ditinggalkan. Penerangan, pengawasan dan sanksi harus akan diberlakukan secara optimal terhadap setiap pelanggaran. Dia berjanji akan menggkoordinasikan dengan pihak terkait untuk mengembalikan taman tebaik nasional itu sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi setiap pengungjung dan segala usia.
Ketua DPRD Kota Malang Arif Wicaksono juga turut menyayangkan aksi tidak terpuji yang dilakukan pengunjung taman. Dia minta Pemkot dan masyarakat ikut secara aktif melakukan pengawasan serta tidak segan-segan menegur dan memperingatkan pada mereka yang melakukan pelanggaran etika.
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Tinjau Pembangunan Area Parkir Stadion Gajayana
“Kita minta jumlah lampu penerangan lebih diperbanyak lagi. Satpol PP harus melakukan patroli secara rutin. Selain itu bilamana perlu dipasang CCTV di setiap tempat yang biasa dijadikan tempat mesum. Saya tidak setuju jika kemudian tempat itu ada recana untuk dibongkar hanya karena masalah seperti itu,” ujarArif Wicaksono.
Hal senada juga diutarakan Wakil ketua DPRD Kota Malang Drs.H Zainuddin dari F-PKB. Dia mengatakan tempat seperti itu sebaiknya harus ada pengamanan secara 24 jam sebagaimana yang ada di Alun-alun Kota Bandung. Adanya petugas yang stand by di tempat dimaksud. Meski sudah ada perda atau aturan, namun, Satpol harus tetap ada untuk melakukan pencegahan daripada penindakan.
Sementara Kasatpol PP Kota Malang, Agus Edy Putranto, ketika dikonfirmasi justru balik menyalahkan moralitas generasi muda. Selain itu dia juga berdalih Satpol PP kekurangan personel, sehingga tidak bisa khusus hanya mengawasi taman tersebut.
Baca Juga: Minimalisir Kebocoran PAD, Pemkot Malang Berlakukan Pembayaran Parkir Nontunai
"Generasi muda sekarang sudah ada gangguan moral. Sikap mereka seperti itu tidak bisa ditolerir lagi. Hal seperti itu, sudah tidak bisa ditiru oleh anak muda sebayanya. Kami akan menindak tegas sekiranya mendapati anak muda yang mesum,” ujar Edy.
Namun dia keburu menambahi jika anggota yang ada sekarang ini sangat terbatas. Tidak bisa mencakup seluruh wilayah Kota Malang mengawasinya, sehingga butuh partisipasi masyarakat untuk ikut mengawasi. (mlg1/thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News