NasDem Desak Jokowi Ganti Luhut, Info PAN Dapat Dua Kursi tak Valid

NasDem Desak Jokowi Ganti Luhut, Info PAN Dapat Dua Kursi tak Valid Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Tempo.co

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sekretaris Fraksi Partai NasDem Syarif Abdullah Alkadrie meminta Presiden Joko Widodo menilai kembali para menteri yang membuat gaduh situasi dan tidak satu suara dengan Presiden. Menurut dia, seperti dikutip detik.com, menteri itu layak diganti karena berpotensi menghambat kinerja pemerintahan.

Menurut Syarif, salah satu menteri yang bermanuver serta tidak satu suara ialah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. "Luhut beda suara soal hukuman mati bagi bandar narkoba," katanya ketika dihubungi, Jumat, 25 Desember 2015. "Harusnya menteri selaras dengan Presiden."

Baca Juga: Reshuffle Tak Signifikan: Mendepak Yang Tak Sealiran, Mengakomodasi Ketum PAN

Bukan kali ini saja Nasdem mempersoalkan Luhut. Ketika kasus “papa minta saham” Freeport yang melengserkan Setya Novanto dari kursi ketua DPR RI, NasDem mendesak Luhut agar melaporkan kasus pencatutan namanya ke kepolisian. Luhut sempat disebut 66 kali dalam rekaman yang disebut “persekongkolan jahat” itu. Namun Luhut malah terkesan tak mempersoalkan.

Terkait sikap NasDem tersebut, pengamat politik Zainal Abidin menduga bahwa desakan NasDem kepada Luhut bagian dari upaya NasDem “menyingkirkan” Luhut dari Kabinet Kerja. “Kalau kasus ini (Freeport) dibawa ke kepolisian dan masuk ranah hukum tentunya akan masuk ke pengadilan. Beberapa saksi akan dimintai keterangan. Bisa-bisa Luhut ikut bagian dari Setya Novanto. Makanya Luhut tidak mau,” prediksi Zainal Abidin.

Syarif mengatakan, NasDem mendukung jika Presiden Joko Widodo merombak Kabinet Kerja dalam waktu dekat. "Itu hak prerogatif presiden," katanya. Seperti dikutip detik.com. "Termasuk kalau ada menteri dari NasDem."

Baca Juga: M Luthfi dan Sofyan Djalil Dicopot, Zulkifli Hasan Masuk Kabinet, ini Daftar Menteri Baru

Syarif tidak merinci siapa menteri yang membuat gaduh. Namun beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli dianggap memicu kontroversial. Di antaranya menyangkut megaproyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt. Proyek yang dirancang pemerintah ini dinilai Rizal tak realistis.

Soal perombakan kabinet, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Aziz Subekti mengaku mendapatkan informasi valid dari lingkungan Istana Negara bahwa perombakan kabinet akan dilakukan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat.

"Benar, dua kursi. Calon yang paling kuat, ya yang sekarang ini namanya beredar di publik. Kabarnya sih Pak Taufik Kurniawan dan Pak Asman Abnur," kata Azis Subekti dilansir dari Tempo. “Perkiraan teman-teman perombakan dilakukan setelah adanya pengumuman penurunan harga BBM,” kata Aziz sembari mengatakan bahwa ketua umum PAN Zulkifli pasti tahu informasi ini.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet 15 Juni, 63,1 Persen Publik Setuju Jokowi Rombak Menteri

Aziz juga mengaku dapat informasi siapa saja menteri yang akan dicopot Jokowi. Pertama, kata dia, Jokowi akan mencopot Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan akan diganti Taufik Kurniawan, kader PAN yang saat ini menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Jonan selama ini dianggap sebagai representasi kalangan profesional.

Selain Jonan, menurut dia, menteri yang akan dicopot adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan diduduki Siti Nurbaya Bakar, kader Partai NasDem. Siti Nurbaya bakal diganti Asman Asnur, kader PAN yang saat ini menjadi anggota Komisi Kependudukan dan Kesehatan DPR. "Kalau Pak Taufik dilihat dari record pengalaman, beliau menggantikan Menteri Perhubungan. Kalau Pak Asman, menggantikan Menteri Kehutanan. Kan Pak Asman background-nya pengusaha, jadi secara manajerial tahu," kata Azis seperti dikutip Tempo.co.

Namun kabar yang disampaikan Aziz dibantah oleh rekan separtai yang juga Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno. Menurut Eddy info yang didapat Aziz soal PAN akan dapat jatah 2 menteri tidak valid.

Baca Juga: Cak Imin Dituding Pemicu Demo 11 April, Luhut, dan Bahlil Tersudut, Politikus PDIP Desak Dicopot

"Enggaklah. Itu info menurut hemat saya tidak valid. Sampai saat ini tak ada apa pun, dan PAN menghormati hak prerogatif Presiden," ujar Eddy saat dihubungi detikcom, Jumat (25/12/2015).

Menurut dia pernyataan Aziz hanya sekadar interpretasi pribadi. Sekali lagi, dia menekankan belum ada pembicaraan soal reshuffle bersama dengan Presiden Jokowi. "Itu interpretasi pribadi Pak Aziz saja. Tak ada kesepakatan dengan Presiden. Bener, sampai ini belum," kata Eddy.

Seorang sumber detikcom di Istana Negara juga membantah kabar bahwa PAN akan dapat jatah dua posisi menteri. "Nggak benar itu," kata sumber yang tak mau namanya disebutkan itu.

Baca Juga: Isu Reshuffle Menguat, Ning Lia Usulkan Kiai Asep dan Prof Ridlwan Nasir Gantikan Nadiem Makarim

Namun dia membenarkan bahwa Istana memang tengah menyiapkan pergantian susunan Kabinet Kerja. Perombakan kabinet akan dilakukan pada awal tahun 2016. "Tahun depan, awal tahun," kata dia.(ma)

Sumber: detik.com/tempo.co

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO