JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Partai Golkar terus bertikai dan saling cakar. Yorrys Raweyai menyebut kubu Agung Laksono tak membayar 2 bulan tagihan listrik kantor DPP Golkar. "Tanggal 3 Desember saya usir Agung, gimana nggak, mereka nggak bayar listrik 2 bulan," kata Yorrys saat berbincang, Sabtu (2/1/2015).
Yorrys menyebut kubu Agung tak membayar uang listrik bulan Oktober dan November. Total tagihan mencapai Rp 400 jutaan.
Baca Juga: Siapkan Atribut, Anis Galang Dukungan Jadi Calon Ketua DPD Golkar Gresik
"Tagihannya Rp 400 juta-an. Itu juga sudah saya kurang-kurangi pemakaian listriknya, AC dimatiin. Kalau pemakaian normal, satu bulan itu Rp 400 jutaan," papar Yorrys yang sudah mengundurkan dari posisi Waketum kubu Agung ini.
Lalu bagaimamana tangggapan kubu Agung? Ternyata kubu Munas Ancol merasa harusnya tagihan di bulan November ditanggung dua kubu, karena kantor dipakai bersama. Sementara tagihan bulan Oktober siap dilunasi kubu Agung.
"Begini, keputusan MA (membatalkan SK Golkar kubu Agung -red) itu kan Oktober ya. Per tanggal 1 November, itu kita sudah ngantor bersama. Jadi konsekuensinya ditanggung bersama," kata Bendahara Umum Golkar hasil Munas Ancol, Sari Yuliati, kepada wartawan, Sabtu (2/1/2016).
Baca Juga: Jadi Kandidat Ketua DPD Golkar Gresik, Anha: Regenerasi Saya Sudah 4 Periode
Sari heran dengan ribut-ribut soal tagihan listrik ini. Menurutnya soal tagihan listrik tak perlu dibesar-besarkan. Pihaknya juga pernah membayar uang listrik Kantor DPP Golkar saat baru mengambil alih kantor, namun tak ada ribut-ribut.
"Perlu diketahui, saat saya pertama kali berkantor di DPP, pertama kali yang saya bayar adalah tunggakan listrik juga, tapi saya nggak ribut-ribut, karena buat saya bukan itu tempat kita berselisih," ujar Sari. "Kalau saya meributkan itu, sepertinya saya merendahkan diri saya sendiri, jadi ya saya bayar aja," imbuhnya.
Sari menunggu niat baik dari kubu Ical untuk melunasi tagihan secara bersama-sama. Dia benar-benar heran urusan tagihan diumbar ke publik.
Baca Juga: Anggota DPRD Sidoarjo Terima Beragam Keluhan saat Reses di Kebonsari
"Kalau beritikad baik, harusnya bicara internal saja, nggak perlu ke media. Artinya kan apa? Ada maksud lain toh? Karena terbiasa besar dengan pencitraan semu, maka yang terpikir untuk membunuh lawan hanyalah pembunuhan karakter tanpa disadari itu membunuh dirinya sendiri," ujarnya.
Ia sangat kesal terhadap Yorrys. "Bang Yorrys itu sudah tua, jadi mungkin sudah pikun, harap maklum saja," ujar Sari Yuliati kepada wartawan, Sabtu (2/1/2015).
Sari risih dengan manuver Yorrys mengungkap soal tagihan listrik kantor Golkar. Seharusnya, soal tagihan listrik ini cukup dibicarakan di internal, tak perlu diumbar ke publik.
Baca Juga: Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan, Golkar Kenalkan Calon Wakil Bupati ke Masyarakat
"Partai sebesar ini masa ribut urusan kecil. Artinya kan apa? Ada maksud lain toh? Karena terbiasa besar dengan pencitraan semu, maka yang terpikir untuk membunuh lawan hanyalah pembunuhan karakter tanpa disadari itu membunuh dirinya sendiri," ujar Sari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News