KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sulitnya mencari BBM jenis premium di wilayah Kota Kediri langsung disikapi Hiswana Migas. Petugas Hiswana langsung mengambil langkah menghentikan pembelian dengan menggunakan jurigen untuk wilayah eks Kerasidenan Kediri, Kamis (6/1).
Ketua Hiswana Migas David Tompo Wahyudi mengatakan, jika kelangkaan BBM terjadi karena beberapa faktor yang terjadi. "Kendala kelangkaan terjadi pada awal penurunan BBM diberlakukan mulai tgl 5 kemarin yaitu beberapa pengusaha yang tak mau merugi dengan tidak mau mengambil DO nya, padahal pihak organisasi sudah menyarankan agar menebus seperti biasa," ungkap David saat melakukan pemantauan pembeli di SPBU Pesantren kota Kediri.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Lebih lanjut David menjelaskan selain dari pihak pengusaha yaitu kepanikan masyarakat, dan juga terbatasnya armada pengambilan BBM ke Surabaya yang membutuhkan waktu sekali jalan 7 jam dan otomatis hanya bisa dua rit.
"Coba kalau Depo di Kota Kediri tidak ditutup oleh Pertamina kemungkinan tak akan terjadi kendala," kata David.
David juga menambahkan jika analisa pihak Hiswana ternyata juga mengalami kemlesetan karena diprediksi hari ini Kamis bisa normal kembali ternyata tidak. "Sungguh kelanggkaan yang terjadi di kota Kediri sangat luar biasa," tambah David.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Sementara itu saat dikonfirmasi terkait dengan adanya truk perusahaan PT Gudang Garam yang masih mengisi BBM bersubsidi di SPBU Kapten tendean David tak bisa berkata banyak . "Wah kalau bicara masalah BBM jenis solar milik Gudang Garam saya tak bisa banyak bicara mas. Hukum kita tajam di bawah tumpul di atas mas," tambah David.
Untuk diketahui saat ini pihak Hiswana sudah meminta bantuan dari Malang dan juga Madiun untuk pelayananan permintaan BBM agar kelangkaan lekas terurai. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News