KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko mengancam para kontraktor nakal yang mengerjakan proyek dengan asal-asalan serta sudah melebihi waktu masa kontrak, agar tidak dibayar. Ungkapan tersebut sebagai wujud dirinya menanggapi masih banyak ditemukan pekerjaan berkualitas buruk.
Pria yang memiliki nama beken ER ini memerintahkan Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan, Dyah Liestina sebagai tim monitoring evaluasi agar serius menangani dan memperhatikan rekanan nakal itu.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Minta Perbaikan Ruas Jalan Sultan Agung Dipercepat
“Jika pekerjaan berkualitas buruk, kami tak akan bayar,” terang politisi PDI-P ini, Minggu (17/1).
Selain tim monitoring, ER juga memerintahkan tim Inspektorat ikut turun ke bawah mengecek beberapa pekerjaan rekanan. Selain mengecek, Inspektorat juga memeriksa proyek berkualitas buruk dan terlambat dalam pekerjaan.
Disinggung sudah ganti tahun, ER menjawab bahwa meski tahun sudah ganti, namun dana tak mungkin hangus. "Asal proyek selesai dengan kualitas bagus, ya kami bayar, sebaliknya kalau jelek jangan harap kami bayar," janjinya.
Baca Juga: Peringati HKN ke-60, Dinkes Kota Batu Luncurkan Program Integrasi Layanan Primer
ER menambahkan, pembayaran nantinya sesuai dengan prosedur yang sudah diatur. Seperti harus melalui tahap pemeriksaan Inspektorat dan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Harus melalui tahap itu," bebernya.
Saat disinggung dinas mana yang proyeknya masih bermasalah dan belum selesai dikerjakan. ER menjawab bahwa Dinas Pertanian dan Kehutanan banyak proyek belum selesai dikerjakan. "Yang paling banyak Distahut, namun juga ada dinas lain namun tidak banyak," terangnya.
Terpisah, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Mahmud mengapresiasi langkah dan pesan yang disampaikan ER. Dirinya sangat setuju agar di tahun 2016 ini, proyek selesai sesuai jadwal dan tidak mengindahkan kualitas pekerjaan.
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
"Dinas harus tegas, pekerjaan harus sesuai jadwal dan kualitas lebih baik lagi. Jangan asal-asalan, kalau tidak nurut jangan diberi pekerjaan lagi dan diblacklist saja," harap Didik. (Bt1/thu).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News