Adik Bahrun tak Percaya Kakaknya Terlibat ISIS/Bom Sarinah, Mau Tempuh Jalur Hukum

Adik Bahrun tak Percaya Kakaknya Terlibat ISIS/Bom Sarinah, Mau Tempuh Jalur Hukum Adik Bahrun Naim, Dahlan Zaim, saat jumpa pers, Sabtu (16/1/2016). foto: kompas.com/wismabrata

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, otak di balik serangan teror di Jakarta, Bahrun Naim alias Singgih Tamtomo alias Abu Rayan (32 tahun) , adalah terduga teroris yang menguasai teknologi informasi.

Menurut Anton, Bahrun memanfaatkan teknologi tersebut untuk merekrut pengikut dan merencanakan aksi teror. "Dia ini (Bahrun) ahli IT, punya tim sendiri," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (17/1/2016). 

Anton mengungkapkan, pola komunikasi Bahrun menggunakan perantara dan aplikasi layanan pesan singkat. Ia juga menyebut Bahrun melakukan rekrutmen dengan memasang iklan ajakan melalui media sosial. "Yang jelas ada rekrutmen yang dilakukan melalui IT, semacam iklan," ungkapnya. 

Teror di sekitar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, terjadi pada Kamis (14/1/2016) siang. Polri berhasil melumpuhkan semua pelaku dan mengejar nama-nama lain yang diduga terlibat.

Sementara keluarga Bahrun Naim angkat bicara terkait dugaan keterlibatan Bahrun dalam aksi terorisme di Indonesia, khususnya bom Thamrin, hari Kamis yang lalu.

Adik kandung Bahrun menyerahkan sepenuhnya penanganan terhadap dugaan keterlibatan kakaknya dalam aksi tersebut sesuai proses hukum di Indonesia. 

Namun, keluarga juga akan menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak tertentu yang dinilai menyudutkan keluarga besar Bahrun terkait kasus terorisme.

Adik kandung Bahrun Naim, Dahlan Zaim (26), menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Bahrun merupakan tanggung jawab pribadi sang kakak, dan tidak ada kaitannya dengan keluarga. "Beliau (Bahrun) sudah dewasa, sudah berkeluarga, mandiri, dan juga mempunyai anak. Jadi, otomatis, masalah-masalah terkait dirinya merupakan tanggung jawab beliau sendiri," ujarnya, Sabtu (16/1/2016).

Sejak namanya disebut-sebut dalam pemberitaan, banyak pihak yang merasa dirugikan. Tidak hanya itu, almamaternya juga merasa terkena dampak. "Saya sendiri juga pernah ditanya oleh pihak tertentu yang ingin tahu tentang Bahrun," kata Dahlan. 

Pasca-pemberitaan mengenai keterkaitan Bahrun dalam kegiatan terorisme, ujar Dahlan, toko keluarga pun ditutup. Keluarganya juga mendapatkan berbagai pesan broadcast mengenai keterkaitan kakaknya dalam aksi terorisme, meski belum tahu kebenarannya. 

"Biar hukum yang membuktikan apakah benar Mas Bahrun terlibat atau tidak. Kalau ditanya, pihak keluarga tidak percaya Mas Bahrun terlibat ISIS atau bom (dekat) Sarinah kemarin," kata Dahlan. 

Juru bicara keluarga, Anis Priyo Ansori, menjelaskan, mereka akan melakukan proses hukum terhadap pihak-pihak yang masih menyudutkan keluarga besar terkait kasus Bahrun Naim tersebut.

Sumber: kompas.com