REYKJAVIK, BANGSAONLINE.com - Jajak pendapat mengenai penciptaan alam semesta telah dilakukan kepada orang muda Islandia di bawah usia 25 tahun. Hasilnya, tak satu pun dari mereka percaya Tuhan telah menciptakan alam semesta.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Islandic Ethical Humanist Association menyebutkan, 93,9 persen orang Islandia di bawah usia 25 eprcaya alam semesta diciptakan oleh Big Bang. Hanya lebih dari 6 persen menjawab tidak tahu atau karena alasan lain. Tak satu pun dari responden percaya bahwa alam semesta telah diciptakan oleh Tuhan.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Seperti dikutip dari laman Independent, 16 Januari 2016, hasil jajak pendapat itu menunjukkan orang-orang muda dan penduduk Reykjavík adalah kelompok yang paling tidak religius.
Berdasarkan data, 80,6 persen penduduk Reykjavik yang berusia di atas 55 tahun diidentifikasi sebagai penganut Kristen dan hanya 11,8 persen mengatakan mereka ateis. Pada saat yang sama 40,5 persen dari orang-orang di usia 25 tahun atau lebih muda mengatakan mereka ateis, dan hanya 42 persen mengatakan mereka Kristen.
Seorang pengguna Reddit mengkritik jajak pendapat itu sebagai tindakan menyesatkan. "Pertanyaan yang diajukan jajak pendapat itu membingungkan. Pertanyaannya adalah 'bagaimana Anda berpikir alam semesta terbentuk?' Dan jawaban muncul berupa pilihan "Alam semesta muncul karena big bang', ' Tuhan menciptakan alam semesta' dan 'Tidak tahu' kemudian 'lainnya'."
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Ia menambahkan: "Banyak orang percaya bahwa Tuhan adalah akar dari big bang. "Pengguna lain bahkan menunjukkan fakta bahwa teori Big Bang awalnya adalah hipotesis imam Katolik dan fisikawan Georges Lemaitre.
Pada Oktober 2014 Paus Fransiskus mengatakan teori evolusi dan Big Bang adalah nyata dan Tuhan bukanlah "penyihir dengan tongkat ajaib". Berbicara di Pontifical Academy of Sciences, Paus membuat komentar ahli yang mengatakan mengakhiri "teori semu" penciptaan sebagaimana didorong oleh pendahulunya, Paus Benediktus XVI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News