SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Wahyu Hidayat, pelajar SMAN 1 Sampang saat ini tergolek tidak berdaya di RSUD Dr. Soetomo Surabaya akibat kecelakaan tunggal di jalan Demongan Aengsareh, Sampang. Dia mengalami gegar otak otak berat dan harus dirujuk ke rumah sakit terbesar di Indonesia Timur itu.
Pihak rumah sakit Sampang tidak sanggup menangani karena kendala peralatan medis yang belum lengkap. Sehingga akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
Setelah diagnosa, pihak RSUD Dr. Soetomo menyarankan untuk dilakukan operasi dengan perkiraan biaya sekitar Rp 400 juta. Karena tidak mampu, orang tuanya yang hanya sebagai kuli bangunan, meminta bantuan Kepala Dinas Kesehatan Sampang dr. Firman Pria Abadi untuk membuat keterangan tidak mampu, agar mendapatkan keringanan biaya.
Namun Kadis kesehatan menolak, dengan alasan, pihak Kesehatan hanya melayani orang melahirkan bukan orang sakit atau pun memberikan rekom untuk orang tidak mampu. Atas dasar solidaritas, teman korban mencari sumbangan untuk meringankan beban orang tua Wahyu Hidayat, hingga ke kantor DPRD Kabupaten Sampang.
"Kami merasa prihatin atas nasib Wahyu Hidayat. Makanya, temen-teman anggota dewan dan saya minta sumbangan seikhlasnya agar membantu," ucap Wakil Ketua Dewan H. Abdus Salam sambil membawa kardus sumbangan.
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
H. Abdus Salam menyayangkan sikap Kadis Kesehatan yang kurang peduli kepada orang yang tidak mampu ini. "Masa hanya memberikan rekom saja, merugikan dia. Di mana rasa ibanya kepada orang yang tidak mampu," tukas dia. (hri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News