SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT.,SE.,Ak., didampingi para Wakil Rektor, Dekan Fakultas, dan pimpinan yang lain di Unair menaburkan 2.500 bibit ikan di Kolam Konservasi Unair Kampus C, Minggu (31/1).
“Kolam ini selain untuk kepentingan lingkungan di sekitar kita, di kampus C ini, juga kita pelihara ikan yang hasilnya untuk kita nikmati bersama. Tidak hanya civitas Unair namun juga masyarakat di sekitar kampus. Untuk itu mari kita menjaga dan memeliharanya baik-baik,” kata Rektor Unair dalam sambutannya sebelum pelepasan bibit ikan.
Baca Juga: Rocky Gerung Ajak Pemuda di Surabaya Kritis Memilih Pemimpin
Seperti diketahui, panen ikan dari Kolam Konservasi Unair akhir tahun lalu itu mencapai 5 (lima) ton yang terdiri dari ikan nila (yang terbanyak), nila merah, gurami, patin, dan lele. Hasilnya dibagi-bagikan kepada civitas dan masyarakat sekitar kampus UNAIR. Panitia membagikan hingga 2000 lembar kupon, sehingga masing-masing pemegang kupon memperoleh ikan segar rata-rata 2 kg sampai 2,5. Acara panen dilakukan bersamaan dengan sosialisasi “Gemar Makan Ikan” bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur.
Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi., M.Vet., dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR sebagai wakil fakultas yang ditugasi melakukan pembibitan menjelaskan, 2.500 bibit ikan yang ditebar baru sebagian dari yang seharusnya mencapai empat kali lipatnya.
“Hal itu karena keterbatasan bibit yang dikehendaki untuk ditabur, yaitu yang sudah sebesar (panjang) sekitar 10 Cm, sehingga benih selebihnya masih menunggu hasil pembesaran dari perusahaan pembenihan. Dipilihnya benih sebesar itu agar pembesarannya di kolam lebih cepat,” ujar dia.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Penambahan jenis ikan bandeng ini dilakukan setelah pada periode konservasi sebelumnya sudah dicoba dipelihara di kolam ini, dan berhasil lumayan baik, walaupun dari segi pembesarannya tidak bisa maksimal sebagaimana jika dipelihara pada tambak-tambak khusus ikan bandeng.
“Faktor sangat luasnya kolam serta volume pasokan pakannya menjadi faktor penentu. Di sini, saat ikan berebut pakan maka ikan bandeng yang kalah, sehingga pembesarannya tidak bisa maksimal,” kata Kustiawan. (yul/hms)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News