GRESIK, BANGSAONILINE.com - Kabupaten Gresik yang ditetapkan Pemprov Jatim sebagai salah satu kabupaten lumbung padi untuk menyangga kebutuhan padi nasional, membuat Pemkab Gresik terus berbenah. Pemkab Gresik melalui Dinas Pertanian dan Badan Penyuluh Pertian terus berupaya meningkatkan hasil pertanian setiap tahunnya.
"Kami terus lakukan pembinaan terhadap para petani untuk bisa meningkatkan produktivitas pertanian," kata Penjabat Bupati Gresik, Akmal Boedianto ketika melakukan kunjungan kerja di Desa Turirejo Kecamatan Kedamean, Jum'at (5/2).
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Akmal menuturkan, Pemkab Gresik telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan hasil produktivitas pertanian, khususnya, pertanian pangan. Di antaranya, dengan memerbaiki saluran irigasi. Hingga tahun 2016 ini, telah banyak saluran irigasi yang telah diperbaiki oleh Pemkab Gresik.
Ia mengimbau bagi masyarakat petani yang wilayahnya belum ada proyek saluran irigasi agar melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk mengajukan usulan saat Musyawara Rencana Pembangunan (Musrenbang). “Silahkan petani mengajukan perbaikan saluran irigasi saat Musrenbang, kami siap memfasilitasi," pinta dia.
Sementara Kepala Bapelu Pemkab Gresik, Labat Wibowo mengatakan, tahun 2016 Kabupaten Gresik tetap optimis surplus beras. Sehingga, tetap bisa berupaya mendukukung progam pemerintah dalam swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas padi.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Sasarannya, produktivitas 67,14 kwintal per hektare dengan lahan seluas 66.738 hektare. “Target pemerintah RI surplus beras untuk tahun ini mencapai 6.000 juta ton, melalui penyuluhan, kami akan selalu berusaha meningkatkan produksi beras, jagung dan kedelai,” pungkas Labat. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News