SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umun Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardiansyah mengatakan salah satu prinsip gizi seimbang adalah mengkonsumsi beragam makanan yang memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro.
"Akan tetapi, katanya, masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi buah, sayur serta pangan hewani seperti ikan, telur dan susu tergolong rendah,” kata Hardin, sapaan akrab pakar gizi tersebut. Hal itu disampaikan Hardiansyah saat menjadi pembicara seminar dan edukasi gizi di Aula Grand Kahuripan, kantor Manajemen Unair Kampus C Surabaya, Sabtu (6/02).
Baca Juga: Pure Oxysential Facial, Atasi Kulit Kering Merintis Akibat Bermasker Terlalu Lama
Kegiatan tersebut digelar oleh Perhimpunan Pakar Gizi Pangan Indonesia dan PT Sarihusada Generasi Mahardhika bekerja sama dengan Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair. Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang telah digelar pula di Jakarta pada 24 Januari 2016 yakni dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2016.
Menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013, bahwa 93,5% penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 10 tahun sangat kurang mengkonsumsi sayur dan buah. Sedangkan konsumsi pangan hewani pada ikan, telur, dan susu pada masyarakat Indonesia masih di bawah rata-rata konsumsi pangan hewani masyarakat ASEAN.
“Jatim sendiri mencatat prevalensi penduduk berusia lebih dari 10 tahun yang mengkonsumsi sayur dan buah mencapai 95,4%, naik dari prevalensi 2007 sebesar 90,7%,” ujar Hardin.
Baca Juga: Pusat Lasik Canggih Hadir di Surabaya
Idealnya, lanjut Hardin, anjuran makan sayur 250 gr per hari dan makan buah 150 gr per hari. “Tapi kenyataanya masyarakat kita, konsumsi sayur perharinya hanya 60 gr dan buah 35 gr,” terang Hardin.
Maka dari itu, dengan acara ini diharapkan masyarakat makin paham tentang nutrisi dan mengubah perilaku dalam menciptakan generasi Indonesia yang kuat melalui gizi yang baik.
“Dan melalui kegiatan ini pula kiranya dapat menggugah teman-teman, akademisi dan ibu PKKyang punya kemampuan untuk menceritakan kepada orang lain bahwa konsumsi sayur dan buah di Indonesia ini masih memprihatinkan," pintanya.
Baca Juga: Penderita Kanker Anak Prajurit KRI Surabaya-591 Sembuh Berkat Pengajian Anak Yatim
Di tempat yang sama, dosen senior dari Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, dr. Sri Adiningsih menyambut baik dan mendukung kegiatan tersebut. “Upaya perbaikan gizi memerlukan dukungan berbagai pihak,” ujar Sri.
Selain itu, Corporate Affairs Head PT Sarihusada, Arif Mujahidin berkomitmen untuk selalu membantu peningkatan kualitas gizi kepada ibu dan anak di Indonesia.
“Perusahaan kami telah 61 tahun berdiri dan selalu berkomitmen dalam upaya peningkatan gizi anak dan ibu. Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat makin paham tentang nutrisi dan mengubah perilaku dalam menciptakan generasi Indonesia yang kuat melalui gizi yang baik,” tutup Arif.
Baca Juga: Seorang Ibu Hamil Wajib Didampingi Empat Pendonor Darah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News