Jurus Jitu Disdagsar Ngawi Hadapi MEA

Jurus Jitu Disdagsar Ngawi Hadapi MEA

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuat persaingan antar negara di kawasan ini sudah tidak lagi relevan. Terjadinya perubahan mendasar baik karakter industri dari sisi pemanfaatan sumber daya manusia, arus keluar masuk barang, jasa, investasi serta modal seakan menjadi momok tersendiri bagi semua yang terlibat dalam usaha.

Persaingan yang semakin ketat antar kawasan mendorong pemain industri untuk memetakan kembali strategi jangka panjangnya berdasarkan tantangan yang dihadapi oleh masing masing perusahaan. Hal ini ditambah dengan aneka permasalahan yang belum terselesaikan terkait iklim usaha di Indonesia, antara lain rendahnya kualitas sumber daya manusia, infrastruktur logistik yang masih kurang memadai, rantai pasokan yang beresiko tinggi, serta rendahnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi.

Namun demikian, ancaman pasar bebas tersebut seakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan di mata Dinas Perdagangan dan Pasar (Disdagsar) Kabupaten Ngawi. Dinas yang menjadi leading sektor perdagangan pasar ini mengklaim bahwa MEA tidak akan mampu berpengaruh di Ngawi, terutama di sektor pasar tradisional.

Menurut Suradji, Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar Ngawi, keberadaan pasar tradisional di Ngawi akan selalu eksis meski adanya pasar bebas. Jurus-jurus jitu sudah dipersiapkan sebagai tameng serangan MEA.

"Masuknya era MEA tidak akan begitu berpengaruh untuk Kabupaten Ngawi, keberadaan pasar pasar tradisional pun saya yakin akan tetap eksis di pasar bebas. Dengan jurus jitu dari kami dipastikan dapat melanggengkan pasar tradisional di era pasar bebas," jelas Radji sapaan akrabnya kepada bangsaonline.com.

Keberadaan pasar tradisional yang sehat baik di sektor bangunan maupun di sektor perdagangan itulah yang menjadi salah satu jurus Disdagsar Ngawi dalam mengamankan pasar lokal. "Untuk itu pembangunan serta penataan kembali pasar pasar tradisional di Ngawi akan menjadi prioritas utama Pemkab Ngawi," katanya.

Suradji mengkatakan bahwa anggaran Disdagsar senilai puluhan miliar rupiah yang akan mereka dapat dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan digunakan untuk membangun serta merehab pasar-pasar tradisional di kabupaten Ngawi.

"Kami sudah 90% akan mendapat suntikan anggaran dari APBN senilai miliaran rupiah. Kalau terealisasi dana segar tersebut, akan kami manfaatkan untuk pembangunan pasar tradisional serta rehab beberapa pasar di Ngawi," tambah Suradji saat dihubungi melalui telpon selulernya. (nal/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO