BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga di tiga di Kecamatan Baureno, Bojonegoro pagi ini melakukan panen raya dini. Itu setelah air sungai Bengawan Solo menggenangi tanaman padi mereka, Rabu (10/2/16).
Tiga desa itu di antaranya Balungdowo, Karangdayu dan Kauman. Tampak ratusan warga terburu-buru menebas padi mereka yang masih hijau. Pasalnya, air terus naik dan segera menenggelamkan tanaman padi warga.
Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana
Salah satu petani, di Desa Balungdowo, Kamsun mengatakan, air itu mulai datang tadi malam sekitar pukul 23.30 WIB. Air meluber dari sungai Apur Ingas yang tanggulnya jebol.
"Kali Apur Ingas sedang meluap karena luberan dari sungai Bengawan Solo," ujarnya di sela menebas padinya.
Menurut dia, idealnya tanaman padinya juga milik petani lainnnya baru bisa dipanen seminggu lagi. Sebab, bulir padi masih banyak yang hijau.
Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
Bahkan, milik petani lainnnya masih rata yang hijau, tetapi terpaksa dipanen. "Dari pada nanti tidak panen mas, karena air cepat sekali naiknya," tambahnya.
Bahkan, ratusan hektare padi milik warga di tiga desa itu banyak yang dikorbankan. Sebab, pagi ini saat hendak dipanen sudah tidak terlihat buah padinya, karena terendam air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News