Dibantu TNI-Polri dan BPBD, Warga Kanor Bojonegoro Berjibaku Bendung Tanggul yang Jebol

Dibantu TNI-Polri dan BPBD, Warga Kanor Bojonegoro Berjibaku Bendung Tanggul yang Jebol Dibantu TNI-Polri dan BPBD, warga Kanor Bojonegoro berjibaku bendung tanggul yang jebol. (foto: ist)

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Tanggul Kali Avour Ingas di Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro yang mengalami jebol pada Senin (14/12/2020) malam, terus berupaya diperbaiki oleh warga. Dibantu anggota TNI-Polri, warga berusaha membendung air yang mengalir deras ke sawah Desa Gedongarum dan Kedungprimpen.

Sejak Selasa (15/12/2020) pagi hingga malam, puluhan warga masih berjibaku memperbaiki titik tanggul yang mengalami jebol. Mulai menancapkan batang pohon bambu hingga batang besi, serta menguruknya dengan karung yang berisi tanah.

Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan

Tampak warga hilir mudik dan bergotong royong membawa tanah ke lokasi. Bahkan, Kodim 0813 Bojonegoro dan BPBD menerjunkan masing-masing dua perahu karet untuk mengangkut tanah. Sebab, tanggul yang jebol berada di tengah-tengah sawah dengan akses yang terbatas.

"Kerja kami lebih cepat dengan adanya empat perahu karet dari TNI dan BPBD, karena lokasinya jauh, material untuk pengurukan dimuat dengan perahu," ujar Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto yang ikut kerja bakti bersama warga.

Nadif Ulfia, Kepala Pelaksana mengatakan, proses penanggulangan titik tanggul yang jebol lumayan sulit dan lama. Hal itu akibat tanggul yang jebol terus bertambah dari yang semula 5 meter menjadi sekitar 10 meter.

Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban

"Selain itu, kedalamannya juga terus bertambah akibat derasnya air. Kami upayakan terus bantu logistiknya seperti karung, terpal, dan perahu karet jika masih dibutuhkan," ujarnya.

Mahfud, Camat Kanor menambahkan, Tanggul Kali Avour Ingas yang jebol mengancam areal persawahan di dua desa, yakni Desa Gedongarum dan Kedungprimpen Kecamatan Kanor. Selain itu, juga mengancam pertanian di Desa Temu serta Desa Pucangarum Kecamatan Baureno.

"Di dua desa itu sedikitnya ada sekitar 500 hektare lebih tanaman padi milik petani yang terancam terendam banjir akibat jebolnya Tanggul Kali Ingas. Namun saat ini masih terus berusaha dibendung, semoga tidak sampai terendam," katanya.

Baca Juga: Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades

Camat Kanor menjelaskan, Kali Avour Ingas merupakan sungai yang mengalirkan air dari wilayah Kecamatan Sumberrejo dan bermuara di Sungai Bengawan Solo di Desa Kadungrejo Kecamatan Baureno. Kali Avour Ingas ini melewati sejumlah desa di wilayah Kanor, termasuk Desa Gedongarum, Kedungprimpen, dan Desa Temu.

Jebolnya Tanggul Kali Avour Ingas ini dikarenakan air dari wilayah hulu tidak bisa masuk ke Sungai Bengawan Solo karena debitnya sedang naik, sehingga tekanan air dari hulu terus menumpuk dan menjebol tanggul.

Ia mengaku belum bisa menaksir jumlah kerugian akibat jebolnya Tanggul Kali Avour Ingas ini. Sebab, selain lahan pertanian di Gedongarum, air juga merendam tanaman padi di Desa Kedungprimpen.

Baca Juga: Pemkab Bojonegoro akan Gunakan Videotron Alun-Alun untuk Nobar Timnas Vs Uzbekistan

Sementara itu, Kepala Desa Temu Sentot Pranoto mengatakan, upaya antisipasi juga dilakukan puluhan warganya sejak Senin kemarin. Pasalnya, Tanggul Kali Avour Ingas yang masuk wilayah Desa Temu juga mengalami bocor.

"Sudah dua hari dua malam ini kami bergotong royong memperbaiki tanggul yang mengalami bocor, tepatnya di pinggir pintu air," ujar Sentot Pranoto. (nur/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO